Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Didampingi Menlu dan Seskab
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Monitor Perkembangan Virus Korona di 4 Negara

Rabu, 04 Maret 2020 - 00:28:00 WIB
Pemerintah Monitor Perkembangan Virus Korona di 4 Negara
Menlu Retno Marsudi, Menkominfo Johny G Plate, dan Menkes Terawan Agus Putranto dalam sebuah acara di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (3/3/2020). (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia mengatakan angka penyebaran virus korona di China saat ini cenderung menurun berdasarkan laporan dari lembaga kesehatan dunia (WHO). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan wabah virus itu justru menyebar secara signifikan di luar negeri tirai bambu itu.

Retno menyebut ada empat negara yang penyebaran kasus koronanya meningkat drastis yaitu Iran, Jepang, Korea Selatan, dan Italia. Dia menyebut pemerintah Indonesia memonitor dan memberi perhatian khusus terhadap kondisi di empat negara itu. Termasuk memonitor pergerakan warga negara empat negara itu agar bisa diantisipasi Indonesia.

"Angkanya menunjukkan bahwa perkembangan yang ada di China menurun, sementara terjadi perubahan atau peningkatan di negara-negara di luar China. Termasuk di antaranya empat negara yaitu Iran, Jepang, Korea Selatan, dan Italia," kata Menlu Retno usai menghadiri agenda pertemuan dengan pimpinan redaksi di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3/2020) malam.

Retno mengatakan pemerintah Indonesia terus berupaya agar virus tersebut tak mewabah lebih luas lagi di Indonesia. Perhatian ini, kata dia, berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Semuanya kita monitor. Tetapi perhatian kita berikan kepada negara-negara yang saat ini sedang mengalami perkembangan kasus yang signifikan," katanya.

Retno mengimbau masyarakat agar mencari data soal korona hanya pada pada website lembaga kesehatan dunia (WHO). Hal ini agar tak terjadi kesimpangsiuran informasi yang bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat.

"Sekali lagi, basis informasi kita adalah informasi dari WHO. sehingga kita tidak perlu mencari data-data lain karena WHO memang institusi atau lembaga yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan dunia," ujarnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut