Pemprov Jabar Intensifkan Penanganan Covid-19 di Daerah yang Menempel Ibu kota
JAKARTA, iNews.id - Pengendalian Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) dinilai cukup penting terhadap kontribusi kasus secara nasional. Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahkan harus berkantor di Kota Depok untuk memantau langsung daerah penyangga di provinsinya yang berbatasan langsung dengan Jakarta.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, penanganan Covid-19 di Jabar terbagi dalam tipe 3 geografis. Setiap tipe itu, kata dia membutuhkan penanganan berbeda. Geografis pertama, daerah yang menempel langsung Jakarta atau Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).
"Kenapa (berkantor) di Depok, karena 75% kasus Jabar itu datangnya dari zona Bodebek. Kedua, Depok lagi pilkada. Saya ingin memastikan, saya bisa konsentrasi mengurusi 75% (kasus) itu, sambil memastikan pilkada lancar," ujar Ridwan Kamil dalam wawancara yang dilaksanakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa, di Istana Kepresidenan yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10/2020).
Dia menuturkan, geografis kedua, yaitu Ibu Kota Provinsi Jabar, Kota Bandung dan sekitarnya atau disebut Bandung Raya. Geografis ketiga, sebanyak 27 kabupaten kota yang tidak masuk geografis pertama dan kedua. Dari ketiga geografis itu, dia memfokuskan perhatian di Depok.
Menurutnya, hunian rumah sakit di Depok cukup tinggi, sehingga hasil konsolidasi dengan pemerintah pusat berhasil menambah 40 ruang ICU untuk Kota Depok. Selain itu, keberadaannya di Kota Depok dapat memudahkan koordinasi dengan pemerintah pusat.