Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KSP Pastikan Pemerintah Mampu Tangani Bencana Sumatra, Anggaran hingga Satgas Pemulihan Disiapkan
Advertisement . Scroll to see content

Pemprov Jabar Intensifkan Penanganan Covid-19 di Daerah yang Menempel Ibu kota

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 14:17:00 WIB
Pemprov Jabar Intensifkan Penanganan Covid-19 di Daerah yang Menempel Ibu kota
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengendalian Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) dinilai cukup penting terhadap kontribusi kasus secara nasional. Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahkan harus berkantor di Kota Depok untuk memantau langsung daerah penyangga di provinsinya yang berbatasan langsung dengan Jakarta.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, penanganan Covid-19 di Jabar terbagi dalam tipe 3 geografis. Setiap tipe itu, kata dia membutuhkan penanganan berbeda. Geografis pertama, daerah yang menempel langsung Jakarta atau Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).

"Kenapa (berkantor) di Depok, karena 75% kasus Jabar itu datangnya dari zona Bodebek. Kedua, Depok lagi pilkada. Saya ingin memastikan, saya bisa konsentrasi mengurusi 75% (kasus) itu, sambil memastikan pilkada lancar," ujar Ridwan Kamil dalam wawancara yang dilaksanakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa, di Istana Kepresidenan yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10/2020).

Dia menuturkan, geografis kedua, yaitu Ibu Kota Provinsi Jabar, Kota Bandung dan sekitarnya atau disebut Bandung Raya. Geografis ketiga, sebanyak 27 kabupaten kota yang tidak masuk geografis pertama dan kedua. Dari ketiga geografis itu, dia memfokuskan perhatian di Depok.

Menurutnya, hunian rumah sakit di Depok cukup tinggi, sehingga hasil konsolidasi dengan pemerintah pusat berhasil menambah 40 ruang ICU untuk Kota Depok. Selain itu, keberadaannya di Kota Depok dapat memudahkan koordinasi dengan pemerintah pusat.

"Hari ini Covid-19 tidak bisa dikendalikan hanya dengan modal handphone, telepon atau video conference saja, memang ada hal teknis di lapangan. Seperti saat saya turun ke lapangan untuk memonitor langsung perkembangan penanganan Covid-19," ucapnya.

Dia menilai, untuk berhasil memerangi Covid-19 tidak cukup hanya mengandalkan upaya pemerintah. Diperlukan peran masyarakat, misalnya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan). "Saya ibaratkan Covid-19 itu perang, kalau kita perang siapa yang harus turun? Ya semua orang," katanya.

Saat ini yang penting, kata dia pemerintah dan masyarakat harus tetap optimistis membangun harapan dalam situasi di masa wabah Covid-19. Masyarakat diminta tidak terpengaruh berita hoaks yang memberi informasi menyesatkan tentang vaksin. Masyarakat juga diminta jangan cepat mengambil kesimpulan dan antipati terhadap vaksin Covid-19.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut