Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Brigjen Wahyu Yudhayana, Alumni Akmil 98 yang Kini Jabat Sesmilpres
Advertisement . Scroll to see content

Pendiri Kopassus Tak Berpenampilan seperti Tentara saat Bersama Warga

Rabu, 09 Februari 2022 - 14:28:00 WIB
Pendiri Kopassus Tak Berpenampilan seperti Tentara saat Bersama Warga
Letnan Kolonel Inf Mochammad Idjon Djanbi, Komandan Kopassus pertama. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Letkol Inf (Purn) Mochammad Idjon Djanbi kerap berbaur dengan masyarakat. Dia sosok yang santai dan cuek saat berkumpul dengan warga sipil.

Heru Djanbi, anak kedua Idjon Djanbi mengisahkan ayahnya bisa membedakan sikap di dunia militer dengan sikap saat berada di lingkungan masyarakat sipil. Hal tersebut sangat terkenang di benak Heru, saat Idjon Djanbi diberdayakan di perkebunan.

“Saat dikaryakan di perkebunan, itu salah satu yang saya salut sama beliau. Dia bisa memisahkan antara dua dunia, sipil dan militer. Padahal, itu dua karakter berbeda. Kalau di militer, disiplin yang dipakai. Kalau sipil, sopan santun yang dipakai,” tutur Heru berkisah kepada Okezone.

Idjon Djanbi diberdayakan di perkebunan di sekitar Cukul, Pangalengan, Bandung, Kabupaten Bandung. Dunia perkebunan bagi Idjon Djanbi bukan sesuatu yang asing karena sejak kecil menjadi anak petani tulip di Belanda.

Menurut Heru, ayahnya memiliki perlakuan yang berbeda saat bertemu dengan teman-teman militernya dan teman-teman sipil di perkebunan. Bahkan, hubungan baik dengan masyarakat setempat masih terjalin hingga kini.

"Kalau sama masyarakat sekitar juga hubungannya baik. Terakhir saya ke Cukul 3 tahun lalu untuk nengok rumah yang dulu, kebetulan ada penduduk yang masih ingat bapak di situ,” imbuhnya.

Suatu ketika dirinya pernah bertanya kepada penduduk sekitar mengenai ayahnya. Tak disangka warga memang masih ingat ayahnya. Bahkan, ada kenangan tersendiri di masyarakat.

“Saya tanya sama penduduk, dia masih ingat dengan Pak Idjon. Artinya kan dulu ada kesan tertentu. Ternyata memang dulu sering tuh, para pemetik teh di sana dikasih jas hujan sama bapak. Sama penduduk sipil, katanya penduduk situ, bapak orangnya santai, cuek, enggak ada militer-militernya sama sekali,” pungkasnya.

Meski Idjon Djanbi tetap dianggap “orang asing” buat pemerintah. Asing kendati sudah mengubah kewarganegaraan dan menikahi wanita Indonesia. Bahkan, menjadi mualaf dan mengubah namanya dari Rokus Bernardus Visser menjadi M Idjon Djanbi.

Idjon Djanbi merupakan perwira instruktur Korps Speciale Troepen (KST) atau Pasukan Khusus Belanda. Dia direkrut Panglima Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi (kini Kodam III/Siliwangi) Kolonel Alexander Evert Kawilarang, untuk membentuk satu unit pasukan khusus.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut