Peneliti LIPI Indria Samego Berharap KPU Majukan Jadwal Debat Kelima
Dia menjelaskan, masing-masing caleg berharap agar mereka dapat secara all out mengampanyekan dirinya sebelum masa minggu tenang tiba. Setelah sekian bulan berkampanye secara kolektif bersama capresnya, kini tinggal memberi kesempatan kepada mereka untuk berkampanye secara individual.
"Jangan lupa, dalam sistem pileg terbuka, mereka bukan hanya bersaing dengan caleg dari parpol lain, tapi dengan sesama caleg dari partai yang sama. Sistem penghitungan hasil pemilu baru, Saint Lague juga sangat mempersyaratkan selisih suara kemenangan dalam pileg," ujar Indria.
Menang pilpres, menang parpol dan menang pencalegan, dia mengungkapkan, menjadi semacam harga mati dalam sistem pemilu yang ambang batas parpolnya makin berat. "Akhirnya, kita berharap agar transformasi sistem pemilu menjadi medium bagi perbaikan proses dan hasil pemilu," katanya.
Sebelumnya, pengamat politik AS Hikam meminta KPU memajukan jadwal debat capres-cawapres yang dijadwalkan 13 menjadi 8 atau 10 April 2019. Hal itu untuk memberikan ruang yang lebih kepada rakyat untuk dapat menilai visi dan misi para calon.
Rakyat, menurut dia, perlu diberi waktu untuk mencerna dan melakukan pendalaman setelah debat terakhir. Selain itu juga memberi ruang bagi rakyat mengikuti pandangan-pandangan yang muncul dari media dan medsos mengenai isi perdebatan dan bagaimana kedua paslon menyampaikan isi tsb.
"Jika debat terlalu dekat dengan hari pencoblosan, sulit untuk menghindarkan kesan bhw debat hanya semacam formalitas dan bukan hal yang esensial dalam rangkaian Pilpres," pengajar ilmu politik di Universitas Presiden ini.
Editor: Djibril Muhammad