Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembak Hansip hingga Tewas di Cakung Ternyata Residivis, 5 Kali Masuk Bui
Advertisement . Scroll to see content

Penelusuran Kompolnas, Penembakan Kader Gerindra Tak Sengaja

Senin, 22 Januari 2018 - 16:14:00 WIB
Penelusuran Kompolnas, Penembakan Kader Gerindra Tak Sengaja
Lokasi tertembaknya kader Partai Gerindra Fernando Wowor di dekat Lips Cafe, Bogor, Jawa Barat. (Foto: Okezone,com/Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kronologi peristiwa tertembaknya kader Partai Gerindra Fernando Joshua Alan Wowor belum terungkap detil. Informasi dari sejumlah saksi, oknum anggota Brimob Briptu AR menembak Fernando setelah terlibat perkelahian. Namun hasil penelusuran Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menunjukkan penembakan terjadi tak sengaja.

“Perlu diluruskan, bukan penembakan oleh oknum Brimob, tetapi ada perkelahian ketika seseorang dikeroyok oleh beberapa orang kemudian terjadi letusan senjata dan terkena salah satu yang mengeroyok, itu yang harus diluruskan,” kata Komisioner Kompolnas Andrea H Poeloengan di Jakarta, Senin (22/1/2018).

Dia menuturkan, indikasi tersebut didapatkan setelah Kompolnas mendengarkan keterangan sejumlah pihak. Dari informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa sebetulnya Briptu AR dalam keadaan terdesak.

”Jadi bergumul dikeroyok, terus meletus senjata, artinya di sini Kompolnas melihat bahwa harus ada penyidikan yang benar jadi yang transparan cepat supaya tidak terjadi fitnah. Karena kemungkinannya bermacam-macam,” kata dia.

Fernando Wowor tewas tertembak di dekat tempat hiburan malam, Lips Cafe, Bogor, Sabtu dini hari, 20 Januari 2018. Insiden terjadi setelah dia bersama sejumlah rekannya terlibat keributan dengan Briptu AR akibat saling tak mau mengalah di areal parkir. Fernando meregang nyawa setelah tertembak timah panas dari pistol AR.

Menurut Andreas, sejumlah saksi melihat AR dikeroyok Fernando dan rekan-rekannya. Dalam kondisi terdesak, dia lantas mengeluarkan pistol. Fernando dan rekan-rekannya berusaha merebut senjata itu. Dalam pergumulan, senjata meledak dan mengenai dada Fernando.

”Terdapat dua kemungkinan, aksi bela diri akibat dikeroyok atau ketidaksengajaan senjata meletus saat terjadi pergumulan antara kedua pihak. Sejumlah saksi menyebutkan demikian,” katanya.

Lepas dari persoalan tersebut, Kompolnas tetap mendesak agar Polri mengusut tuntas kasus ini. Penyelidikan juga harus berjalan transparan.

Sementara itu, pantauan di Rumah Sakit Polri RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Briptu AR masih dirawat intensif akibat luka parah di beberapa bagian tubuh. Kendati mulai membaik, dia masih kesulitan berkomunikasi.

”Telah dilakukan serangkaian pemeriksaan CT scan mulai kepala, tangan, dan torak. Tangan kiri patah, yang bersangkutan kini dirawat di ruang ICU,” kata direktur medis RS Polri Kombes Pol dr Yayok Witarto.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut