Pengacara Benny Tjokro Bantah Kliennya Jual Saham ke Jiwasraya
JAKARTA, iNews.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa tersangka dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya sekaligus Direktur Utama PT Hanson Internasional, Benny Tjokro selama lebih dari 10 jam, Senin (10/2/2020). Ini merupakan pemeriksaan perdana Benny Tjokro setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 14 Januari 2020 lalu.
Benny memilih bungkam di depan awak media usai pemeriksaan. Pengacara Benny Tjokro, Muchtar Arifin mengatakan kliennya tak pernah menjual saham PT Hanson Internasional kepada Jiwasraya yang mengalami gagal bayar sekitar Rp13,7 triliun karena pengalihan dana nasabah ke sejumlah saham dan reksadana. Benny juga membantah pernah ketemu petinggi Jiwasraya.
"Pak Benny Tjokrosaputro tidak pernah menjual (saham) ke Jiwasraya. Tidak pernah sekalipun juga Pak Benny bertemu dengan pejabat Jiwasraya, dengan direksinya atau siapapun," kata Muchtar Arifin di Gedung Bundar Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020
Dia menyebut PT Hanson Internasional yang dipimpin Benny Tjokro terdaftar secara resmi di Bursa Efek Indonesia. Sehingga, semua jenis transkasi saham perusahaan itu dapat dilacak.
Muchtar memastikan kliennya jujur dalam menyampaikan keterangan pada pemeriksaan kali ini. Dia berharap hasil pemeriksaan Benny menjadi bahan penilaian dan pertimbangan bagi penyidik.
"Tentu apa yang dia (Benny) ketahui pasti akan disampaikan secara faktual," ucapnya.
Kejagung sebelumnya menetapkan tersangka baru kasus dugaan korupsi Jiwasraya, yakni Direktur PT Maxima Integra Group Joko Hartono Tirto. Joko resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.
Dengan penetapan Joko, total tersangka kasus dugaan korupsi Jiwasraya menjadi enam orang. Lima orang yang sudah terlebih dahulu ditetapkan tersangka yaitu mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, eks Direktur Utama Hendrisman Rahim, bekas pejabat Jiwasraya Syahmirwan, Komisaris PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro, dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Tbk Heru Hidayat.
Editor: Rizal Bomantama