Pengamat Intelijen: Peran TNI di Papua Sesuai Kebijaksanaan Pemerintah
JAKARTA, iNews.id - Aksi damai berujung ricuh terjadi di Papua dan Papua Barat dalam beberapa hari terakhir ini. Berkat kesigapan TNI dan Polri, kondisi di bumi Cenderawasih pun berangsur normal.
Pengamat Intelijen dan Pertahanan Susaningtyas NH Kertopati menilai peran TNI dalam penanganan Papua sudah sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah yang mengedepankan pendekatan antropologi dibandingkan pendekatan keamanan. Sejak Presiden Abdurrahman Wahid, dia menuturkan, TNI selalu konsisten mendampingi masyarakat Papua menghadapi berbagai persoalan sosial.
Menurut perempuan yang akrab disapa Nuning ini, TNI selalu berusaha memberikan bantuan fisik untuk membantu pembangunan daerah sekaligus berperan menjadi guru di sekolah-sekolah yang terpencil di pelosok Papua. Banyak juga prajurit TNI yang bertugas sebagai tenaga medis membantu penyuluhan kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Doktrin TNI untuk membantu masyarakat Papua dijalankan sepenuhnya oleh para prajurit di lapangan dalam kerangka operasi teritorial dalam aspek pembinaan dan penggalangan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Bahkan, Nuning mengungkakan, banyak pengamat dari dalam dan luar negeri yang memberi apresiasi terkait peran TNI tersebut. Apa yang sedang terjadi saat ini, dia beranggapan, dapat dikatakan sebagai unintended consequence atas suatu dinamika relasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah setempat.
"Kejelian aparat di lapangan membaca situasi dan kondisi sosial masyarakat Papua justru yang berhasil melokalisir permasalahan tidak berkembang menjadi ekses. Keberanian pimpinan TNI didukung pihak Polri merupakan kunci keberhasilan meredam berbagai hoaks," tuturnya.
Kemenkominfo, menurut dia, juga turut serta menetralisir berbagai anasir yang ingin membuat permasalahan menjadi berlarut-larut. Dia menilai, agar tidak terulang kejadian yang sama, perlunya para prajurit TNI mendapatkan pembekalan antropologi Papua sehingga paham budaya dan lingkungan masyarakat Papua.
"Pendekatan Sosial Budaya dan dialog antarpihak yang memiliki kepentingan harus dilaksanakan secepatnya," ujarnya.
Editor: Djibril Muhammad