Pengamat Politik Ini Sebut Anies Bisa Jomblo sampai Akhir Jabatan
JAKARTA, iNews.id – Jabatan wakil gubernur DKI Jakarta belum juga terisi kendati setahun lebih kosong. Jika antarpartai politik pengusung tidak ada kesepakatan, sangat mungkin Gubernur Anies Baswedan bakal terus jomblo alias tanpa pendamping dalam menjalankan roda pemerintahan DKI.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut ada kemungkinan kesendirian Anies itu sampai akhir masa jabatannya pada 2022. Kemungkinan ini bisa terjadi selama Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menemukan kata sepakat.
"Jadi inti atau pangkal persoalan ini adalah bagaimana PKS dengan Gerindra melakukan deal politik kembali. Itu kuncinya," kata Ujang saat dihubungi, Minggu (1/9/2019).
Dia memandang kedua partai pengusung pasangan gubernur-wakil gubernur dalam Pilgub DKI 2017 ini sudah tak lagi harmonis dibanding semasa kampanye Anies-Sandi. Bahkan, PKS dan Gerindra dinilainya masih bersilang pendapat pada saat rapat di gedung Dewan.
Jika ini terus terjadi, kata Ujang, siapa pun anggota DPRD tidak akan berpengaruh jika tidak ada lobi-lobi politik di antara kedua parpol tersebut.
"Mau DPRD lama atau baru, mau pansus dirombak atau tidak, sebenarnya kuncinya hanya bagaimana men-deal-kan kembali PKS dan Gerindra," kata dia.
Disinggung mengenai kandidat cawagub DKI dari PKS yang sudah disetujui Gerindra, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, Ujang menyebut politik bukan soal hak dan kewenangan, melainkan lobi-lobi. Menurutnya, urusan belum selesai pada nama. Buktinya, sampai sekarang belum ada yang diputuskan.
"Jadi bagaimana sekarang PKS mesti melobi habis-habsan Gerindra agar sepakat dengan wagub yang diajukan. Saya lihat PKS ini masih kurang gigih dalam melobi," ucapnya.
Editor: Zen Teguh