Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KTT APEC 2025, Prabowo Ajak Asia-Pasifik Kolaborasi Atasi Perdagangan Narkotika hingga Penyelundupan
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat: Tak Ada Urgensi Jokowi Tambah Koalisi

Jumat, 26 Juli 2019 - 04:00:00 WIB
Pengamat: Tak Ada Urgensi Jokowi Tambah Koalisi
Pengamat Politik CSIS Arya Fernandes dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). (Foto: iNews.id/Abdul Rochim).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id, – Pengamat Politik CSIS Arya Fernandes menilai tidak ada urgensi bagi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah partai politik koalisi. Dengan komposisi saat ini, suara parpol mendukung mencapai 60 persen lebih di parlemen.

Menurut Arya, koalisi yang terlalu gemuk bisa menimbulkan berbagai risiko. Salah satunya, ketidakstabilan internal parpol koalisi. Dengan mempertahanlan koalisi saat ini situasinya relatif aman.

"Menambaha anggota koalisi bisa menciptakan risiko politik internal yang tidak mudah dan bisa menciptakan kerepotan politik yang tidak mudah mengelolanya,” tutur Arya Fernandes di Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Dia mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa koalisi gemuk di parlemen tidak terlalu penting. Sebagai contoh, prestasi legislasi pemerintah dalam lima tahun terakhir dinilai tidak maksimal.

Persoalannya, dari 52 RUU usulan pemerintah tersebut, hanya 6 RUU yang berhasil disahkan menjadi UU. Dari 6 UU tersebut, ternyata tiga di antaranya sudah diusulkan pada program legislasi nasional (prolegnas) pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut