Pengamat Usulkan Panelis Debat Capres dari Kalangan Milenial
JAKARTA, iNews.id – Pelaksanaan debat perdana antarkandidat Pilpres 2019 pada Kamis (17/1/2019) lalu menuai kritik publik lantaran pertanyaan dari para panelis dinilai sangat normatif dan kurang mewakili kaum milenial. Karena itu, analis komunikasi politik Hendri Satrio menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengevaluasi kembali formasi tim panelis pada debat capres selanjutnya.
“KPU perlu melibatkan milenial dalam debat-debat selanjutnya. Tidak harus semuanya milenial sebagai panelis, tetapi bisa dikombinasikan supaya ada pertanyaan juga yang menyangkut milenial,” kata Hendri Satrio dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network di Jakarta, Sabtu (19/1/2019).
Dengan durasi selama dua jam, dia meragukan pemirsa milenial bakal betah mengikuti acara debat capres. Ditambah lagi pengemasan acara dalam bentuk yang sangat kaku di televisi, menurut dia, KPU harus memperbaiki konsep dan format debat agar para pemilih milenial turut berpartisipasi dan mau menonton acara tersebut.
“Dari formatnya, saya enggak yakin ada milenial yang mau nonton, duduk depan TV 2,5 jam,” ucapnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni berpendapat, KPU perlu berbenah dalam membangun komunikasi dengan publik. Tidak hanya itu, dia juga sependapat dengan Hendri bahwa konsep debat harus diperbaiki agar menjangkau para pemilih milenial.
“KPU harus mantap, solid dengan konsepnya. KPU harus memperbaiki komunikasi publiknya. Jadi bagaimana KPU solid di internal terkait membangun komunikasi dengan masyarakat,” ujar Titi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil