Pengertian Puisi, Jenis, dan Contohnya Lengkap agar Jago Membuatnya
Secara umum, puisi terbagi menjadi 3, yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer.
1. Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi lama juga terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Pantun, yakni puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir ab-ab. Jenis pantun juga dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti pantun jenaka, pantun anak, dan sebagainya.
Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magis.
Karima, yakni salah satu prosa yang bentuknya lebih pendek dari pantun. Biasanya sering disebut juga sebagai pantun kilat.
Seloka, yaitu pantun berkait yang berasal dari melayu klasik yang berisi pepatah.
Gurindam, yaitu puisi yang terdiri atas dua bait. Di setiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama.
Syair, yaitu puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang serupa.
Talibun, yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc-abc.
2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang isinya lebih bebas dari puisi lama, baik itu dari jumlah baris, rima, maupun suku kata. Ada pun jenis puisi baru adalah sebagai berikut:
Balada, yaitu sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan. Balada terkadang disajikan dalam bentuk dialog.
Hymne (Gita Puja), yaitu sejenis nyanyian pujaan yang biasanya ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.
Ode, adalah puisi lirik yang berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dengan tema yang serius.
Epigram, yaitu puisi yang berisikan tentang ajaran dan tuntunan hidup.
Romansa, adalah puisi cerita yang berisikan luapan perasaan cinta kasih.
Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ungkapan duka cita atau ratapan. Biasanya pada peristiwa kematian.
Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisikan sindiran atau kritik yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme atau parodi.
Diskotik, yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris/seuntai.
Terzina, puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris.
Kuatren, puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris.
Sektet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari enam baris.
Septima, yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris.
Oktaf atau Stanza yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris.
Soneta, puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua. Dua bait pertama masing-masing terdiri atas 4 baris dan dua bait kedua masing-masing terdiri atas 3 baris.