Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Penularan Omicron Cepat, IDI Usul Level PPKM Ditingkatkan

Sabtu, 15 Januari 2022 - 14:11:00 WIB
Penularan Omicron Cepat, IDI Usul Level PPKM Ditingkatkan
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih mengusulkan agar pemerintah mulai mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan level PPKM. (Foto: dok BNPB)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengusulkan agar pemerintah mulai mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan level PPKM. Sebab, kasus Covid-19 varian Omicron menyebar dengan cepat melalui mobilitas warga.

Ketua PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan hal itu perlu dilakukan meski gejala Omicron sebagian besar ringan.

"Peningkatan level PPKM itu harus mulai direncanakan pemerintah guna membatasi mobilitas. Kalau tidak, meskipun ini ringan tetap saja kecepatan penularan itu tinggi," ucap Daeng dalam diskusi MNC Trijaya FM, Sabtu (15/1/2022).

Dia mengungkapkan, penularan varian Omicron tak terpaku pada periode usia tertentu. Namun lebih bagaimana masifnya mobilitas masyarakat. 

"Mobilitas itu faktor yang mendorong penularan akan lebih cepat lagi," ucapnya.

Daeng mengatakan, penyebaran Omicron yang ada di Indonesia sebesar 75 persen disebabkan pelaku perjalanan ke luar negeri. Oleh karenanya, pintu kedatangan harus lebih diperketat. 

"Ini mengisyaratkan bahwa seharusnya dan sebaiknya kita perketat itu yang dari luar. Kalau tidak nanti volumenya tambah lagi, meski pun sekarang sudah terjadi transmisi lokal. Tapi kalau volumenya dari luar terus banyak itukan lebih masif," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mencatat penambahan kasus sebanyak 66 sehingga total menjadi 572 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hampir setengahnya telah selesai menjalani isolasi.

“Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,” ujar Nadia dalam keterangannya dikutip, Jumat (14/1/2022).

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut