Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengadaan 30 Trainset KRL Baru Dikebut, Sebagian Lewat Impor
Advertisement . Scroll to see content

Penumpang KRL Menumpuk, Bima Arya Minta Perusahaan di Jakarta Terapkan Shift

Selasa, 09 Juni 2020 - 03:30:00 WIB
Penumpang KRL Menumpuk, Bima Arya Minta Perusahaan di Jakarta Terapkan Shift
Wali Kota Bogor Bima Arya (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Wali Kota Bogor  Bima Arya Sugiarto mengusulkan perkantoran di Jakarta agar membuat dispensasi yakni jadwal pegawai masuk dan keluar kantor dalam beberapa shift. Dia berharap dengan cara tersebut tidak terjadi penumpukan penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor.

Bima mengatakan kenyataan di lapangan, banyak penumpukan penumpang. Hal itu dinilai bahaya terhadap penularan virus Corona atau Covid-19.

"Harus ada kebijakan dari kantor-kantor di Jakarta dengan membuat shift jam masuk dan jam keluar kerja, jadi tidak secara serentak semuanya masuk pagi dan keluar sore," kata Bima Arya ketika meninjau Stasiun Bogor di Kota Bogor, Senin (8/6/2020).

Bima Arya meninjau Stasiun Bogor setelah mendapat laporan adanya penumpukan calon penumpang KRL di Stasiun Bogor yang akan berangkat kerja ke Jakarta, mulai pukul 05.30 WIB hingga sekitar pukul 08.00 WIB.

Penumpukan calon penumpang KRL terlhat mulai dari depan pintu masuk tapi tiket kereta api sampai ke halaman depan dan mengular sampai ke parkiran mobil hingga dekat tangga masuk stasiun.

Bima pada kesempatan tersebut menegaskan, kantor-kantor di Jakarta tentunya memiliki database karyawan domisilinya di mana saja.

"Karyawan dari Bogor agar yang menggunakan jasa KRL agar jam masuk dan jam keluar kerjanya dibuat dalam beberapa shift, sehingga dapat mengatasi penumpukan calon penumpang KRL di Stasiun Bogor," katanya.

Bima juga menuturkan, pada Senin hari ini, baru sekitar 10 persen perkantoran yang mulai beroperasi lagi, karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

"Baru 10 persen kantor yang buka saja, sudah terjadi penumpukan calon penumpang KRL di stasiun. Bagaimana pada Senin pekan depan, ketika kantor-kantor di Jakarta sudah semuanya beroperasi. Pasti terjadi penumpukan bukan hanya di stasiun, juga di dalam gerbong kereta," katanya.

Bima meyakini, kalau perkantoran di Jakarta tidak membuat jadwal kerja dalam sistem shift dan pengelola KRL juga belum mengembalikan jadwal operasionalnya sepeerti kondisi normal, maka akan terjadi penumpukan di dalam gerbong kereta.

"Kalau tidak diatur dengan baik maka penumpang KRL juga akan berdesak-desakan di dalam gerbong kereta," katanya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut