Penyebab Gempa M5,2 Sumba Timur NTT, Ini Analisis BMKG
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa kali ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Artinya, kerak bumi mengalami pergeseran vertikal ke bawah akibat regangan, bukan tekanan horizontal seperti pada strike-slip fault.
Meski gempa tidak menimbulkan kerusakan besar, warga di daerah seperti Wanokaka, Lamboya, dan Laboya Barat melaporkan adanya getaran. Skala intensitas guncangan tercatat di level II-III MMI (Modified Mercalli Intensity) yang digambarkan sebagai getaran seperti truk besar melintas.
BMKG menyatakan bahwa hingga pukul 09.52 WIB, belum terdeteksi gempa susulan (aftershock). Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gempa lanjutan.
BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu gempa lanjutan yang belum terverifikasi. Warga diimbau memeriksa struktur bangunan dan tidak tinggal di rumah yang retak atau berpotensi roboh.
“Pastikan bangunan tempat tinggal aman secara struktural sebelum kembali ke dalam rumah,” ujar Daryono.
Editor: Donald Karouw