Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
JAKARTA, iNews.id - Sejarah dunia penuh dengan peristiwa kompleks yang mencakup berbagai bentuk dominasi dan penjajahan oleh negara-negara yang lebih kuat terhadap yang lemah. Dua konsep yang seringkali diidentikkan, tetapi memiliki perbedaan mendasar yaitu antara kolonialisme dan imperialisme.
Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi makna dan perbedaan kedua istilah tersebut, serta melihat contoh-contoh historis yang mencerminkan praktik-praktik ini.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kolonialisme sebagai tindakan suatu negara menjalankan kekuasaannya atas negara atau wilayah lain dengan tujuan memperluas negara tersebut. Di sisi lain, imperialisme adalah struktur politik yang berupaya menaklukkan negara lain guna meningkatkan pengaruh dan kekayaannya.
Ada 6 Perbedaan dasar antara kolonialisme dan Imperialisme yang bisa kita pahami bersama :
Kolonialisme muncul pada abad ke-15 saat bangsa Portugis dan Spanyol mulai menjelajah dan mendirikan pos perdagangan di Afrika. Sementara itu, imperialisme sudah hadir sejak zaman Romawi dan Yunani kuno, dipraktikkan oleh raja-raja yang ingin menginvasi daerah lain. Istilah "imperialisme" baru muncul pada abad ke-19.
Kolonialisme adalah tindakan fisik untuk mendirikan koloni di luar wilayah negara penjajah, sementara imperialisme adalah kebijakan untuk mengambil tanah dengan menggunakan diplomasi atau kekuatan.
Kolonialisme bertujuan menguasai bidang perdagangan, sedangkan imperialisme menargetkan pengaruh terhadap penduduk.
Kolonialisme mengambil kendali atas beberapa bidang, terutama politik dan ekonomi. Imperialisme menguasai kendali pada berbagai bidang secara keseluruhan, baik secara formal maupun informal.
Kolonialisme mengeksploitasi sumber daya negara yang dijajah untuk kepentingan sendiri. Imperialisme membuat kerajaan atau sistem pemerintahan serta memperluas daerah dan kekuasaan dari negara imperialis.
Negara koloni akan menaklukkan negara lain dan tinggal secara permanen pada negara tersebut. Negara imperialis akan menjalankan kekuasaan atas wilayah yang berhasil direbutnya dengan menggunakan mekanisme kedaulatan atau kontrol tidak langsung.