Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketua Komisi Reformasi Polri Jimly Temui Megawati: Habis Urus Polisi, Kita Benahi yang Lain
Advertisement . Scroll to see content

Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru, Jejak Kebijakan Politik dan Ekonomi

Jumat, 08 Desember 2023 - 16:23:00 WIB
Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru, Jejak Kebijakan Politik dan Ekonomi
Soekarno dan Soeharto, dua pemimpin di masa Orde Lama dan Orde Baru (dok. arsip)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru menarik disimak. Indonesia sejak kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 telah mengalami transformasi politik yang signifikan.

Tiga fase utama perubahan sistem politik, yakni Orde Lama, Orde Baru dan era Reformasi, memberikan warna tersendiri dalam sejarah bangsa ini.

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri perbedaan antara Orde Lama dan Orde Baru, terutama dalam konteks kebijakan politik dan ekonomi.

Perbedaan Orde Baru dan Orde Lama

Orde Lama 

Nasionalisme Tinggi dan Politik Proyek

Masa Orde Lama, yang berlangsung dari 1945 hingga 1966 di bawah kepemimpinan Soekarno, ditandai oleh tingginya semangat nasionalisme. Negara ini masih menikmati kemerdekaannya. Muncul proyek-proyek monumental seperti pembangunan Monas, mencerminkan hasrat untuk menonjol di mata bangsa asing.

Kebijakan Politik Orde Lama

Sistem Presidensial : Orde Lama memulai dengan sistem pemerintahan presidensial.Politik Nasionalisme : Dominasi politik nasionalis ditunjukkan melalui proyek-proyek simbolis.

Kebijakan Ekonomi Orde Lama

Sosialis Tertutup : Ekonomi pada masa Orde Lama bersifat sosialis tertutup atau komunis.
Tantangan Inflasi : Perekonomian belum stabil, dan tingkat inflasi tinggi.

Keadaan Politik Dunia Orde Lama

Dampak Perang Dunia II : Pengaruh negatif dari Perang Dunia II terasa pada kondisi politik Indonesia.

Sumber Daya Manusia (SDM) Orde Lama

Penurunan Kualitas SDM : Meskipun unggul, kualitas SDM menurun pada masa Orde Lama.

Orde Baru

Kemauan Politik dan Pembukaan terhadap Modal Asing

Era Orde Baru dimulai setelah dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar. Soeharto, sebagai pemimpin Orde Baru, menghadirkan perubahan signifikan dalam kebijakan politik dan ekonomi.

Kebijakan Politik Orde Baru

Kuatnya Kemauan Politik : Orde Baru didorong oleh kemauan politik yang kuat untuk membangun ekonomi.
Ruang untuk Modal Asing : Terbukanya ruang bagi perkembangan modal asing.

Kebijakan Ekonomi Orde Baru

Terbuka dan Kapitalis : Orde Baru menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih terbuka dan berpegang pada kapitalisme.
Penurunan Inflasi : Perekonomian membaik dengan penurunan tingkat inflasi.

Keadaan Politik Dunia Orde Baru

Perang Vietnam : Kondisi politik dunia dipengaruhi oleh berakhirnya Perang Vietnam.

Sumber Daya Manusia (SDM) Orde Baru

Peningkatan Pendidikan : Sumber daya manusia mulai meningkat dengan peningkatan jumlah anak yang bersekolah.

Analisis Perbedaan dan Peninggalan

Dari perbandingan Orde Lama dan Orde Baru di atas, terlihat bahwa kedua periode tersebut membawa perubahan yang mendasar dalam kebijakan politik dan ekonomi Indonesia.

Orde Baru membawa kemauan politik yang kuat untuk pembangunan ekonomi, pembukaan terhadap modal asing dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Meskipun demikian, keduanya juga meninggalkan peninggalan sejarah yang menjadi bagian penting dalam pembentukan identitas bangsa.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut