Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru, Jejak Kebijakan Politik dan Ekonomi
JAKARTA, iNews.id - Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru menarik disimak. Indonesia sejak kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 telah mengalami transformasi politik yang signifikan.
Tiga fase utama perubahan sistem politik, yakni Orde Lama, Orde Baru dan era Reformasi, memberikan warna tersendiri dalam sejarah bangsa ini.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri perbedaan antara Orde Lama dan Orde Baru, terutama dalam konteks kebijakan politik dan ekonomi.
Masa Orde Lama, yang berlangsung dari 1945 hingga 1966 di bawah kepemimpinan Soekarno, ditandai oleh tingginya semangat nasionalisme. Negara ini masih menikmati kemerdekaannya. Muncul proyek-proyek monumental seperti pembangunan Monas, mencerminkan hasrat untuk menonjol di mata bangsa asing.
Sistem Presidensial : Orde Lama memulai dengan sistem pemerintahan presidensial.Politik Nasionalisme : Dominasi politik nasionalis ditunjukkan melalui proyek-proyek simbolis.
Sosialis Tertutup : Ekonomi pada masa Orde Lama bersifat sosialis tertutup atau komunis.
Tantangan Inflasi : Perekonomian belum stabil, dan tingkat inflasi tinggi.
Dampak Perang Dunia II : Pengaruh negatif dari Perang Dunia II terasa pada kondisi politik Indonesia.
Penurunan Kualitas SDM : Meskipun unggul, kualitas SDM menurun pada masa Orde Lama.
Era Orde Baru dimulai setelah dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar. Soeharto, sebagai pemimpin Orde Baru, menghadirkan perubahan signifikan dalam kebijakan politik dan ekonomi.
Kuatnya Kemauan Politik : Orde Baru didorong oleh kemauan politik yang kuat untuk membangun ekonomi.
Ruang untuk Modal Asing : Terbukanya ruang bagi perkembangan modal asing.
Terbuka dan Kapitalis : Orde Baru menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih terbuka dan berpegang pada kapitalisme.
Penurunan Inflasi : Perekonomian membaik dengan penurunan tingkat inflasi.
Perang Vietnam : Kondisi politik dunia dipengaruhi oleh berakhirnya Perang Vietnam.
Peningkatan Pendidikan : Sumber daya manusia mulai meningkat dengan peningkatan jumlah anak yang bersekolah.
Dari perbandingan Orde Lama dan Orde Baru di atas, terlihat bahwa kedua periode tersebut membawa perubahan yang mendasar dalam kebijakan politik dan ekonomi Indonesia.
Orde Baru membawa kemauan politik yang kuat untuk pembangunan ekonomi, pembukaan terhadap modal asing dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Meskipun demikian, keduanya juga meninggalkan peninggalan sejarah yang menjadi bagian penting dalam pembentukan identitas bangsa.