Peresmian KRI Bung Karno, Puan: Membuktikan Banyak Putra Putri Bangsa Kita yang Hebat
Untuk diketahui, Sukarno merupakan tokoh pencipta konsep sistem kesenjataan Angkatan Laut, yakni Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang tidak dimiliki Angkatan Laut di negara lain. SSAT ini terdiri dari kapal perang, pesawat udara, marinir, dan pangkalan. SSAT menjadi kekuatan TNI AL dalam mendukung tugas pokok penegakan kedaulatan dan hukum di laut saat operasi gabungan.
Bung Karno juga ingin menjadikan Indonesia sebagai Mercusuar Dunia dengan menjadikan sektor maritim dalam orientasi pembangunannya. Pada Musyawarah Nasional Maritim pertama yang digelar di Tugu Tani, Jakarta, tahun 1963, Sukarno menghadirkan seluruh stakeholder maritim nasional untuk memberikan kontribusinya dalam arah pembangunan maritim.
“Sebagai negara maritim, sudah selayaknya kita mempunyai Angkatan Laut yang kuat dan maju. Itu yang dirintis Bung Karno dulu sehingga kekuatan Angkatan Laut kita disegani,” tutur Puan.
Cucu Bung Karno itu berharap, penyematan nama sang kakek di kapal baru kepresidenan akan semakin memotivasi prajurit-prajurit TNI AL dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga kedaulatan negara. Puan berharap, perjuangan Sukarno untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat dapat dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.
“Dan kami di DPR akan selalu mendukung kemajuan kekuatan TNI AL melalui fungsi dan kewenangan kami. Salah satunya dukungan terhadap peningkatan alutsista TNI dan kesejahteraan prajurit,” ujar mantan Menko PMK tersebut.
Puan sendiri selama ini terus mendorong agar Indonesia segera mencapai target pemenuhan minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimum TNI.
“Pemenuhan MEF sangat penting untuk menunjang upaya pertahanan negara yang terus dihadapkan pada dinamika ancaman. Dengan kekuatan pertahanan yang baik, Indonesia akan semakin disegani di mata dunia,” ucapnya.
Editor: Ainun Najib