Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HyperSolidarity, Aksi Nyata Hypernet Technologies Berbagi Kebaikan
Advertisement . Scroll to see content

Peringati Hari Anti Kekerasan pada Perempuan, KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka

Kamis, 19 Desember 2024 - 13:04:00 WIB
Peringati Hari Anti Kekerasan pada Perempuan, KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka
KPPB sukses menggelar Dunia Tanpa Luka sebagai puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. (Foto: dok KPPB)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB) sukses menyelenggarakan acara bertajuk “Dunia Tanpa Luka” di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Acara ini digelar sebagai puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, sebuah kampanye global yang berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember setiap tahunnya.

Mengundang lebih dari 1.500 tamu dari berbagai komunitas, acara ini menghadirkan beragam kegiatan edukatif, inspiratif, dan menghibur. Para narasumber talkshow, seniman, aktivis, dan pengisi acara bersatu menyuarakan pentingnya penghentian kekerasan dalam segala bentuknya, baik fisik, psikis, seksual, ekonomi, maupun kekerasan berbasis gender online.

“Dunia Tanpa Luka” dirancang untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran, serta mendorong tindakan nyata dalam pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak.

Meiline Tenardi, selaku Founder KPPB dan Ketua Panitia, menyampaikan, “Melalui acara ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa kekerasan tidak boleh dibiarkan dalam bentuk apa pun. Dengan menghormati dan menghargai diri sendiri, kita semua dapat menjadi agen perubahan untuk menghentikan kekerasan dan membangun masa depan yang lebih aman, adil, dan bermartabat.”

Beragam Kegiatan Penuh Makna

Acara ini diawali dengan pemutaran film pendek “Dunia Tanpa Luka” yang mengisahkan perjuangan seorang perempuan, Naya (diperankan oleh Rania Putrisari), menghadapi kekerasan domestik. Film ini memberikan pesan mendalam bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk bermimpi, bangkit, dan hidup tanpa kekerasan.

Kemudian, dilanjutkan dengan talkshow inspiratif yang menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu:

- Rieke Diah Pitaloka – Anggota DPR RI dan aktivis perempuan,

- Ratih Ibrahim – Psikolog Klinis,

- Valentina Sagala – Lawyer dan aktivis hak perempuan,

- Petty S Fatimah – Komunikator dan spesialis pemberdayaan perempuan.

Dalam diskusi tersebut, para narasumber membahas berbagai topik, mulai dari tanda-tanda kekerasan, dampaknya, hingga langkah konkret untuk mencegah kekerasan dan mendukung korban.

Selain itu, pementasan seni bertema “Problema” dari Yayasan Belantara Budaya Indonesia dan karya seni puisi serta gerak bertajuk “Gema Ruang Hati” persembahan dari Laura Muljadi memberikan pesan emosional dan inspirasi bagi seluruh hadirin.

Acara semakin semarak dengan hiburan musik dari Clara Gopa yang berhasil menghidupkan suasana dengan energi dan semangat positif.

Aksi Simbolis dan Sosial

Salah satu momen penting dalam acara Dunia Tanpa Luka adalah penandatanganan banner “Stop Kekerasan terhadap Perempuan” oleh narasumber, aktivis, dan pesohor yang peduli terhadap isu ini. Banner tersebut diserahkan secara simbolis oleh Meiline Tenardi kepada perwakilan pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penghentian kekerasan.

Acara ini ditutup dengan aksi sosial berupa pembagian 1.500 paket sembako kepada perempuan dari berbagai komunitas sebagai wujud kepedulian KPPB untuk mendukung mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Pesan untuk Perempuan

Meiline Tenardi berharap acara ini dapat menginspirasi semua perempuan untuk menghormati diri sendiri, mengenali tanda-tanda kekerasan, dan berani mengambil langkah untuk mencegah atau keluar dari situasi yang tidak sehat.

"Perempuan adalah pilar utama dalam keluarga dan masyarakat, sehingga kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi mereka,” ujarnya. 

Senada dengan itu, Rieke Diah Pitaloka mengatakan, “Perempuan harus tahu hak-haknya dan diberdayakan untuk melindungi diri serta membangun masa depan yang lebih baik.”

Sementara itu, Ratih Ibrahim menambahkan, isu kekerasan bukanlah isu perempuan saja, melainkan isu kemanusiaan.

"Saya mendukung acara ini agar semakin banyak yang teredukasi dan semakin sedikit kasus kekerasan yang terjadi. We have to SPEAK UP!” ucapnya.

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut