Peristiwa Sejarah Hari Ini: Gempa Pangandaran hingga Pesawat Malaysia Ditembak Jatuh
JAKARTA, iNews.id - Peristiwa sejarah hari ini, ada beberapa kejadian penting dan besar pada 17 Juli, baik di Tanah Air maupun dunia. Sayangnya, sebagian peristiwa itu bencana, seperti gempa bumi dan pesawat jatuh.
Berikut 5 peristiwa sejarah pada 17 Juli:
Keluarga kerajaan Romanov dan beberapa pengikutnya dieksekusi oleh regu tembak Bolshevik di ruang bawah tanah Rumah Ipatiev, di Yekaterinburg, Siberia.
Dalam peristiwa itu, Tsar Nicholas II (Nikolai II), yang melepaskan takhtanya pada Maret 1917, tewas bersama istri dan kelima anaknya. Kematian Tsar Nicholas II menjadikan dirinya sebagai Tsar terakhir dalam Kekaisaran Rusia.
Terbentuknya Provinsi Timor Timur sebagai provinsi ke-27 Indonesia usai melakukan integrasi. Namun, pada 20 Mei 2002, Timor Timur menjadi negara merdeka dengan nama Timor Leste.
Hal ini berdasarkan hasil referendum yang dilakukan masyarakat Timor Timur pada 1999. Referendum tersebut memberikan dua opsi kepada masyarakat Timor Timur untuk menerima otonomi khusus dalam NKRI atau menolaknya. Hasilnya, mayoritas memilih menolak otonomi khusus dan melepaskan diri dari NKRI.
Gempa dan tsunami Pangandaran 2006 terjadi pada sore hari. Pusat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 di Samudera Hindia di lepas pantai Pangandaran.
Gempa tersebut disusul dengan tsunami yang menghantam kawasan pantai selatan Jawa sepanjang 500 kilometer. Wilayah pesisir Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga ke Jawa Timur, sebagian besar hancur akibat tsunami. Sebanyak 668 orang tewas, 65 orang hilang, dan ribuan lainnya mengalami luka.
Peristiwa Bom Jakarta 2009 (disebut juga Bom Mega Kuningan 2009) di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain menewaskan 9 orang, termasuk dua pelaku bom bunuh diri, kejadian ini juga melukai lebih dari 50 orang, baik warga Indonesia maupun warga negara asing.
Penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina Timur. Pesawat yang lepas landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu ditembak dengan rudal permukaan-ke-udara BUK oleh separatis yang didukung Rusia, diluncurkan dari wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Kejadian ini menewaskan seluruh 283 penumpang dan 15 awak pesawat.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq