Pertemuan Bilateral, Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Penandatanganan Kerja Sama RI-Tiongkok
Presiden Xi juga menyebut bahwa hasil kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok merupakan pencapaian nyata yang memberikan dampak positif bagi kedua negara, regional, maupun global. Menurut Presiden Xi, hal tersebut dapat menjadi teladan bagi sesama negara berkembang untuk bersama-sama menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.
"Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia," tutur Presiden Xi.
Untuk diketahui, sebelum memulai pertemuan bilateral, kedua pemimpin negara terlebih dahulu menyaksikan showcase proyek strategis Indonesia dan RRT, Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam laporannya menyebut bahwa saat ini progres pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 80,40 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
"Kami mengharapkan Presiden Xi jinping bisa menghadiri peresmian operasional kereta api cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan bersama dengan Presiden Joko Widodo," ucap Luhut.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin negara juga menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama Indonesia dan Tiongkok, yang terdiri dari:
1) Rencana Kerja Sama Promosi Bersama dalam Kerangka Kerja Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative;
2) Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Bersama Pusat Konservasi/Riset/ dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-Tiongkok;
3) Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Kejuruan dalam Sektor Industri;
4) Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Digital;
5) Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Editor: Faieq Hidayat