Pesan Menyentuh Menag untuk 100 Pasangan Nikah Massal di Istiqlal
JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan nasihat kepada 100 pasangan suami istri yang mengikuti nikah massal gratis di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/6/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Peaceful Muharam 1447 Hijriah.
Menag mengatakan, pernikahan adalah perjanjian suci atau mitsaqan ghaliza sebagaimana disebut dalam Al Quran.
"Yang hadir dalam akad ini bukan hanya kita, tetapi juga makhluk spiritual seperti malaikat dan jin, sebagaimana pesta pernikahan Nabi Adam dan Hawa di surga," ujarnya, Sabtu (28/6/2025).
Menag juga mengungkapkan, konflik dalam rumah tangga berbeda dengan konflik dalam organisasi atau antartetangga. Dalam pernikahan, terdapat jaminan Ilahi berupa perjanjian suci.
Menag mencontohkan, pada pagi hari mungkin terdapat konflik, tetapi malam harinya bisa menjadi pengantin baru kembali.
Karenanya, Menag mengingatkan agar orang tua maupun pihak lain tidak mencampuri urusan rumah tangga pasangan yang sudah menikah.
Menag juga menekankan pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi. Perkawinan yang tidak tercatat dianggap tidak sah secara nasional. Tanpa akta nikah, kata Menag, status anak tidak bisa masuk dalam kartu keluarga, dan akhirnya berdampak pada hak-hak sipil lainnya, termasuk haji.
“Sampulnya akta nikah itu adalah lambang Garuda, simbol negara. Jadi, negara hadir untuk memfasilitasi warganya. Kalau tidak punya nama di dalam rumah tangga tidak mungkin punya KTP, kalau tidak punya KTP tidak mungkin bisa membuat paspor, kalau tidak punya paspor tidak mungkin bisa menunaikan rukun Islam yang ke-5. Karena haji itu pelaksanaannya di luar negeri, Makkah,” katanya.