PMK Hewan Ternak Semakin Menyebar, Komisi IV DPR : Kasihan Warga Kalau Investasi Sapi Mati
JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menyebut pemerintah harus memperhatikan peternak rumahan. Sebab penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak semakin menyebar.
“Di desa-desa, banyak masyarakat yang beternak sapi atau kambing di rumahnya. Peternakan skala rumahan ini juga harus mendapat perhatian dari Pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran PMK,” kata Daniel Johan di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) per Rabu (15/6), terdapat 170.018 hewan ternak yang terserang PMK dengan rincian 18 provinsi yang tersebar di 190 kota dan kabupaten.
Dari jumlah tersebut, 46.549 hewan dinyatakan sembuh dan 801 ekor mati. Sisanya masih sakit, serta ada juga yang dipotong bersyarat.
Saat ini, Pemerintah sedang berupaya memutus mata rantai penyebaran PMK melalui program vaksinasi untuk hewan-hewan yang belum terpapar PMK. Daniel meminta, vaksinasi juga menyasar sapi atau kambing yang diternak warga di rumahnya.
“Vaksinasi di peternakan besar memang sangat penting dilakukan. Tapi kita tidak boleh melupakan peternak skala kecil. Karena di desa-desa, sapi atau kambing adalah investasi kehidupan rakyat,” ucapnya.
“Suku Dinas Pertanian harus masuk ke desa-desa. Lakukan pengecekan dan vaksinasi terhadap sapi ternak warga. Segera lakukan pengobatan apabila ditemukan ada sapi yang sakit,” imbuh Daniel.
Dia juga meminta Pemerintah melakukan sosialisasi serta edukasi hingga tingkat bawah. Menurut Daniel, penyebaran PMK sudah banyak membuat masyarakat ketakutan.
“Kasihan warga kalau sampai sapi-sapi yang menjadi investasi kehidupan mereka mati akibat kurangannya antisipasi dan penanganan. PMK jangan sampai merugikan rakyat kecil,” sebutnya.
Daniel menambahkan, Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah stamping out atau pemusnahan hewan yang terjangkit untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. Apalagi sebentar lagi hari raya Idul Adha segera tiba.
“Berbarengan dengan percepatan vaksinasi, stamping out bisa menjadi salah satu upaya tambahan dalam menghentikan penyebaran virus yang menyebabkan PMK jelang Idul Adha,” tutur Daniel.
Meski begitu, Pemerintah diminta untuk memberikan kompensasi bagi warga pemilik ternak yang dimusnahkan. Daniel menilai, stamping out juga akan menenangkan kekhawatiran warga yang hendak berkurban saat Idul Adha nanti.
“Teman-teman umat Muslim saya rasa akan lebih tenang jika mengetahui tidak ada lagi hewan ternak yang terjangkit PMK. Tapi pemilik sapi yang dipotong harus menerima ganti rugi dari Pemerintah sehingga tidak mengalami kerugiaan,” tegasnya.
Editor: Faieq Hidayat