Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polemik Whoosh, Eks Penyidik KPK: Dugaan Pemufakatan Jahat Sulit Diusut jika China Tak Berkenan
Advertisement . Scroll to see content

Polemik Dugaan Korupsi Whoosh, Said Didu Ungkap Pihak-Pihak yang Bisa Diperiksa KPK

Selasa, 21 Oktober 2025 - 23:10:00 WIB
Polemik Dugaan Korupsi Whoosh, Said Didu Ungkap Pihak-Pihak yang Bisa Diperiksa KPK
Analis kebijakan publik Said Didu. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Analis kebijakan publik Said Didu membeberkan pihak-pihak yang bisa dimintai keterangan soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Data itu bisa digunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut indikasi korupsi dalam proyek tersebut.

"Saya menyebutkan peluang-peluangnya dan saya sebutkan siapa yang bertanggung jawab untuk ditanya (oleh KPK)," kata Said dalam program Rakyat Bersuara bertajuk Ada Korupsi Triliunan di Kereta Cepat? yang tayang di iNews, Selasa (21/10/2025).

Said menyoroti pihak yang mengusulkan pemindahan proyek yang semula direncanakan dengan Jepang namun beralih ke China. KPK, menurutnya, bisa memanggil sosok yang memindahkan tender tersebut. 

"Satu, siapa yang mengusulkan pemindahan dari Jepang ke Cina? Pasti ada yang mengusulkan. Jadi panggil saja. Problemnya karena saat itu Jonan (mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan) tidak mau terlibat. Biasanya kali ini harusnya Menteri Perhubungan. Saya enggak tahu siapa yang ditugaskan Jokowi karena Jonan enggak mau," ucapnya.

Dia juga menyinggung pihak yang menyetujui dan menetapkan nilai awal proyek berdasarkan studi kelayakan yang dibuat China mencapai 5,5 miliar dolar AS. Dia menyebutkan nama mantan Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Siapa yang menyetujui anggaran awal studi kelayakan Cina yang menyatakan 5,1 sampai 5,5 miliar (dolar AS)? Ya 5,5. Siapa yang menentukan itu? Itu harus ada dokumen yang semua tertulis bahwa saya yang memutuskan timnya," ucap dia. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut