Polemik Parkir Jelek Kemenag, Begini Pembelaan PKB
JAKARTA, iNews.id – Perang opini antara PKB dan PPP di media memanas. Perdebatan itu bermula dari ucapan anggota Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanulhaq, yang menuding Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin gagal dalam menjalankan tugasnya di Kabinet Kerja. Bahkan Maman, juga menyebut-nyebut parkiran di Kementerian Agama (Kemenag) paling buruk.
Setelah ucapan kontroversi itu menuai reaksi dari PPP, Maman memberikan klarifikasi atas subtansi kritiknya kepada Menag Lukman. Menurut dia, kemunculan pemberitaan di beberapa media daring, yang salah satunya menyebut “parkiran Kemenag jelek, apalagi menterinya,” sejatinya ingin menyampaikan satu pesan.
Pesan itu adalah, sekalipun seorang menteri memiliki integritas, dedikasi, dan sikap kenegarawanan seperti Menag Lukman, jika sistem birokrasinya tidak berjalan, niscaya reformasinya akan gagal. “Intinya sehebat apapun menterinya kalo sistem reformasi birokrasi tidak dibangun, itu akan gagal seperti kasus Menteri Lukman di Kementerian Agama,” kata Maman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/7/2019).
Dia berdalih, inti dari kritiknya kepada Menag Lukman kemarin terkait dengan pentingnya reformasi birokrasi di semua lembaga pemerintahan, termasuk kementrian. “Birokrasi yang selama ini hanya jadi representasi sebuah kekuasaan yang hegemonic, tidak melayani, merasa paling pintar, memarjinalkan peran masyarakat dan cenderung korup harus direformasi total. Ini spirit pemerintah Jokowi yang melayani, anti korupsi dan melibatkan peran masyarakat,” klaim Maman.
Dia menganggap Kementerian Agama telah abai dengan merebaknya gerakan intoleransi dan radikal yang membuat keretakan sosial di masyarakat terbuka lebar. Karenanya, Maman pun mengingatkan sekali lagi bahwa perbaikan negara tidak cukup hanya mengandalkan sosok yang baik tanpa disertai tindakan perbaikan reformasi.
“Jadi kalimat soal ‘parkir jelek apalagi menterinya’, bukan seperti yang tertulis di media online. Saya ingin menyatakan bahwa ‘parkiran jelek’ itu sebagai kiasan untuk menunjukkan bahwa perbaikan birokrasi akan menentukan perbaikan lingkungan sekitarnya. Sekalipun menterinya bagus kalau birokrasi jelek, dampaknya parkirannya pun bisa jelek,” katanya.
Maman berkilah, dia mengkritik Kementrian Agama hanya sebagai bagian usaha menyampaikan persoalan yang objektif, bukan menjelek-jelekkan Menag Lukman.
Sebelumnya, Maman menyatakan Menag Lukman gagal menjalankan amanahnya di Kabinet Kerja. Bukan hanya sebagai menteri, tapi gagal membenahi kementerian. Maman menilai selama masa jabatan Lukman banyak masalah di Kemenag yang belum terselesaikan. Bahkan, Maman menilai Lukman yang merupakan politikus PPP itu terkesan tersandera.
“Gagal, betul gagal, bukan hanya soal kinerja. Datang deh ke Lapangan Banteng (Kemenag), tidak pernah ada sebuah kementerian yang parkirnya paling jelek kecuali Kemenag," kata Maman di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).
Menjawab tudingan itu, Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi, menilai Maman sedang mengincar kursi menteri agama pada kabinet periode pemerintahan kedua Presiden Jokowi. “Orang yang mau jadi menteri memang begitu (sikapnya),” ujar Baidowi di Jakarta, kemarin.
Editor: Ahmad Islamy Jamil