Polemik TNI-Ferry Irwandi Berakhir, Lab 45 Soroti Cara Satsiber Maknai Ancaman Siber
JAKARTA, iNews.id - Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) menyoroti polemik yang sempat terjadi antara TNI dan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi. Mereka mempertanyakan bagaimana Satuan Siber (Satsiber) TNI memaknai ancaman siber di tengah perkembangan dunia.
Analis Utama Politik Keamanan Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45), Christian Guntur Lebang mengatakan seharusnya TNI merespons ancaman siber berkaitan dengan serangan-serangan infrastruktur yang mengancam pertahanan negara. Hal itu sebagaimana tugas dari UU TNI.
"Semestinya definisi dari ancaman pertahanan negara yang mana menyerang struktur atau infrastruktur militer. Jadi ketika dia kemudian, meskipun akhirnya tidak (melaporkan), tapi memunculkan narasi bahwa ini adalah ancaman siber terhadap TNI melalui jalur-jalur informasi di media," ujar Guntur dalam launching dan diskusi jurnal Prisma di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Menurut dia, tindakan itu justru memperlihatkan TNI melalui satuan sibernya tidak mekanai ancaman siber ke arah yang lebih luas. Padahal, menurut dia, serangan-serangan siber yang mengancam negara-negara sudah terjadi.
"Ini sebenarnya menunjukkan bahwa ya memang belum sampai ke sana, jangan-jangan cara-cara TNI terutama Satsiber melihat ancaman," ujar dia.
Padahal, menurut Guntur, narasi utama TNI dalam membentuk satuan siber awalnya menyinggung persoalan-persoalan perang siber yang terjadi di dunia. Di lain sisi, TNI justru memperluas tugasnya hingga menjadi pengawas dalam kontrol informasi.
"Perubahan struktur Satsiber menjadi pengawasan konten sebagai bagian direktoratnya ini kan sebenarnya menunjukkan satuan siber ini sebenarnya niatnya menjadi media kontrol informasi atau memang betul-betul fokusnya melakukan peperangan siber, mengamankan jaringan siber dan telekomunikasi TNI atau memang kita belum sampai di level menggunakan siber," tutur dia.
Diketahui, polemik antara TNI dan Ferry Irwandi telah menemukan titik terang. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Sabtu (13/9/2025), Ferry menuturkan, persoalannya dengan TNI selesai dan tidak akan ada tindak lanjut hukum.
“Urusan saya dan TNI udah selesai teman-teman. Mari sekarang kita fokus mengawal dan menjaga tuntutan,” kata Ferry dalam keterangan unggahan Instagram @irwandiferry.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah memastikan polemik institusinya dengan Ferry Irwandi udah selesai. Dia mengatakan TNI bertekad berjuang bersama menjaga Indonesia.
"Tekad kami satu, sama-sama berjuang menjaga Indonesia tercinta," kata Freddy saat dihubungi, Minggu (14/9/2025).
Dia mengatakan TNI juga berupaya menjaga disinformasi yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat.
"Termasuk menjaga dari disinformasi dan misinformasi yang bisa menimbulkan gejolak di masyarakat," kata Freddy.
Editor: Rizky Agustian