Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Resmi Listing di BEI, Harga Saham PJHB Tembus ARA
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Polisi masih mendalami penyebab robohnya selasar di Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, hari ini. Salah satu yang tengah didalami itu terkait dengan ada atau tidaknya unsur pidana dalam insiden yang melukai 72 orang itu.

"Besok Puslabfor masih menguji lagi penelitian terkait dengan kemungkinan penyebabnya. Jadi, hari ini sampai besok (Selasa, 16 Januari 2018) tim labfor bekerja di lokasi," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Senin (15/1/2018).

Dia mengatakan, polisi besok juga terus melakukan pemeriksaan pula di lokasi kejadian. Data tersebut nantinya akan dianalisis oleh tim Puslabfor hingga akhirnya disimpulkan apa penyebab robohnya selasar itu. "Nanti kita lihat seperti apa, kita belum bisa pastikan ada unsur (kelalaian) itu, ini mungkin pertama (terjadi bangunan roboh) di sini," ucapnya.

Menurut Setyo, insiden hari ini terjadi di luar dugaan. Adapun keterangan dari pengelola gedung, bangunan Tower 2 BEI dibangun pada 1997 silam dan tak pernah ada renovasi ataupun tambahan bangunan. Setiap tahun pun, kata Setyo, gedung tersebut selalu melewati pengecekan laik fungsi.

"Tentunya yang pertama akan dilakukan tim labfor adalah memeriksa gedung yang roboh ini. (Setelah itu) baru ke tahap selanjutnya (memeriksa pengelola gedung)," tuturnya.

Setyo menambahkan, dalam proses penyelidikan lanjutan nanti, polisi bakal mendalami apakah insiden robohnya selasar Gedung BEI hari ini memang ada unsur pidananya atau tidak. "Kami kumpulkan semua bahan keterangan dan bukti dulu. Setelah itu, kami cek apa memenuhi unsur pidana. Kalau memenuhi, ya kami masukkan ke dalam kasus pidana," katanya.

Korban luka 72 orang

Mabes Polri kembali memperbarui data korban luka dalam insiden ambruknya balkon di Tower 2 BEI, hari ini. Setyo mengklarifikasi bahwa korban luka yang sebelumnya disebutkan sebanyak 77 orang, sampai pukul 22.36 WIB ternyata berjumlah 72 orang.

"Dari total 72 korban, 3 orang di RS Jakarta sudah dipulangkan dan 2 orang di RSP Pertamina juga dibolehkan pulang. sampai saat ini, ada korban yang parah tulang kemudian masih dirawat" ungkap Setyo.

Tak hanya itu, Setyo juga ingin mengimbau kepada masyarakat terkait video kejadian yang beredar. "saya imbau mohon jangan disebarluaskan, karena ini tidak etis. Kalau (yang jadi korban) itu keluarga atau kerabat kita, pasti kita tidak tega. Demi kemanusiaan, saya mohon untuk tidak menyebarkan video."

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut