Polisi Periksa 6 Saksi terkait Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK
JAKARTA, iNews.id – Polisi memeriksa enam orang saksi terkait kasus teror bom molotov di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, Kalibata, Jakarta Selatan. Pemeriksaan diperlukan untuk membongkar peristiwa pada Rabu (9/1/2019) pagi itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, di antara para saksi terdapat pemilik rumah, Laode M Syarif.
"Pak Laode juga sudah kita mintai keterangan pada hari ini," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (9/1/2019).
Saksi lain merupakan tetangga Laode yang dianggap melihat, mengetahui atau mendengar teror bom molotov tersebut. Selain menggali keterangan saksi, polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV.
Berdasarkan rekaman tersebut, terlihat dua orang yang berkendara motor berhenti di rumah itu dan melemparkan bom molotov. Keduanya menggunakan helm full face sehingga tidak tampak wajahnya.
Seperti diketahui teror bom menyasar kediaman pimpinan KPK pada Rabu (9/1/2019) pagi. Rumah Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan diduga dilempar bom molotov. Sedangkan di rumah Ketua KPK Agus Raharjo, Perum Graha Indah Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi ditemukan tas warna hitam berisi benda yang diduga bom rakitan jenis high explosive.
Polisi yang datang ke rumah Agus menemukan sejumlah barang bukti, yakni pipa paralon, detonator, sekring, kabel warna kuning, biru, oranye, paku ukuran 7 cm, serbuk diduga semen putih, baterai bentuk kotak, dan tas warna hitam.
Sementara itu, Arum, tetangga Laode yang sehari-hari berjualan kelontong di dekat rumahnya mengaku, sempat ada pria dengan ciri-ciri kulit putih dan berpostur tegap sempat menanyakan kediaman petinggi KPK itu, sekitar sebulan yang lalu. Menurutnya, pria tersebut berkulit putih dan berhidung mancung.
Pria tersebut menanyakan nama petinggi KPK yang menghuni rumah di Jalan Kalibata Selatan No 42C itu. “Tidak saya kasih tahu. Waktu ditanya, saya hanya bilang, iya rumahnya orang KPK. Tapi kalau namanya, saya bilang ke dia kurang tahu siapa,” ujar Arum.
Editor: Zen Teguh