Potret Gigihnya Perjuangan Para Guru Mengajar di Tengah Keterbatasan Pandemi Covid-19
 
                 
                2. Sadarman, Guru SDAN 07 Tubang Raeng, Kalimantan Barat
Keterbatasan akses teknologi di daerah-daerah sangat terasa, salah satunya di Tubang Reang, Kalimantan Barat. Sadarman sebagai salah satu guru di SDAN 07 Tubang Raeng mengaku merasa sangat sulit untuk melakukan pembelajaran secara daring atau online.
Menurutnya, hampir 97 persen orang tua siswa tak memiliki smartphone dan tidak semua tempat tinggal siswa memiliki sinyal yang memadai. Dirinya juga menceritakan ada tempat tinggal siswanya yang belum dijangkau oleh listrik, sehingga mereka kerap belajar menggunakan pelita pada malam hari.
Sudarman menyadari, selama ini juga siswa merasa jenuh berada di rumah ingin kembali ke sekolah untuk belajar seperti biasanya. Mereka rindu untuk belajar bersama guru, serta ingin bertemu dengan teman-temannya untuk belajar dan bermain bersama.
Dengan sigap, Sadarman mengambil inisiatif untuk berkunjung ke rumah siswa dengan membagikan teks bacaan dan juga memberikan tugas kepada siswa, melakukan tanya jawab kepada siswa. Dia bekerja sama dengan orangtua untuk mendampingi anaknya selama belajar di rumah di masa pandemi ini.
3. Esnawati, Guru SDN 05 Angan Tembawang, Kalimantan Barat
Esnawati merupakan seorang guru yang mengajar murid kelas satu di SDN 05 Angan Tembawang. Dia bercerita bahwa di desa tempatnya mengajar belum teraliri listrik hingga sekarang, sehingga beberapa rumah harus menggunakan genset untuk penerangan di malam hari.