PP Pemuda Muhammadiyah Juga Resmi Laporkan ASN BRIN yang Tulis Komentar Ancaman
JAKARTA, iNews.id - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah telah resmi melaporkan ASN BRIN AP Hasanuddin ke Bareskrim Polri. Laporan itu didasari komentar Hasanuddin di akun Facebook pribadinya yang bernada mengancam warga Muhammadiyah lantaran perbedaan hari raya Idul Fitri 1444 H dengan pemerintah.
Menurut Ketua Hukum HAM dan Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah menjelaskan komentar Hasanuddin telah mencemarkan nama baik dan memuat unsur ujaran kebencian. Apalagi, komentar Hasanuddin telah viral di sosial media.
"Intinya kan beberapa hari viral dan cukup menyakitkan juga bagi warga Muhammadiyah, sehingga mau tidak mau kami harus mengambil langkah hukum untuk hal tersebut," ucap Nasrullah saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2023).
Dalam laporan itu, Nasrullah membeberkan sejumlah alat bukti yang diserahkan ke penyidik. Salah satunya, tangkapan layar komentar Hasanuddin yang bernada mengancam warga Muhammadiyah di dalam postingan pakar astronomi dan astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.
"Untuk bukti kami menyampaikan screenshot atau tangkapan layar dari komentar yang bersangkutan di Facebook Pak Thomas Djamaluddin, tangkapan layar itu. Itu yang kami serahkan," katanya.
Laporan itu, teregistrasi dengan nomor LP/B/76/IV/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI, tertanggal 25 April 2023. Laporan itu, menjadi satu dengan aduan LBH Muhammadiyah. Mereka menganggap, Hasanuddin telah melanggar Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) dan atau pasal 45B jo Pasal 29 UU No.19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE.
Sebagai informasi, persoalan ini berawal dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Ia mengaku heran dengan Muhammadiyah yang tak taat dengan keputusan Lebaran yang ditetapkan pemerintah.
Mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu heran warga Muhammadiyah minta difasilitasi lapangan untuk salat Idul Fitri.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas dalam status yang viral dikutip Senin (24/4).
Status Thomas ditanggapi anak buahnya yang merupakan pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.
"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bid'ah, khurafat) dan keilmuan progresif yang masih ego sektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan ego sektoral saja?" udap Hasanuddin.
Ia melanjutkan komentarnya dengan nada ancaman setelah berdebat dengan warganet lain.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Hasanuddin.
Editor: Puti Aini Yasmin