Prabowo: Bonus Demografi Jadi Tantangan Siapapun Pemimpin Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut bahwa bonus demografi menjadi tantangan bagi siapapun yang akan menjadi pemimpin Indonesia mendatang. Sebab dalam rentang 13 tahun bonus demografi itu, seorang pemimpin akan bisa membawa Indonesia bangkit atau tetap terjebak dalam middle income trap.
"Ada ramalan kita beberapa tahun lagi kita akan menghadapi bonus demografi, jumlah penduduk produktif lebih banyak dari yang tidak produktif, mereka usia 16-45 itu di atas 50%. Kita sudah menjadi 68% pada tahun 2030, puncak bonus demografi berada dalam tahun 2030, 68% dari total jumlah penduduk kita usia produktif, tapi mulainya tahun 2025," kata Prabowo dalam MNC Forum LXX (70th) di iNews Tower, Jakarta, Selasa (30/5/2023) malam.
Prabowo menjelaskan, para pakar mengatakan dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menyampaikan bahwa masa Indonesia memanfaatkan bonus demografi hanya 13 tahun.
"Mulai 25 sampai 38 maksimal tahun 41, between 13 sampai 15 bonus," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Prabowo, saat ini akan menentukan Indonesia bangkit menjadi negara maju, negara industri, negara berpenghasilan tinggi atau tetap menjadi negara middle income trap seperti sekarang.
"Ini tantangannya siapapun yang memimpin Indonesia, mampu enggak kita memanfaatkan 13-14 tahun ini supaya kita bangkit," ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi dan optimisme dalam menghadapi tantangan global yang disampaikan PBB yakni krisis pangan, krisis energi dan krisis air. Karena jika ketiga krisis ini terjadi, akan muncul krisis ekonomi dan social unrest.