Prabowo: Jika Bangsa Ini Salah Urus, Kita Harus Ganti Arah
"Ketimpangan sangat berbahaya. Jadi ini yang harus kita sadari dan diantisipasi," ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu lantas mengingatkan dengan apa yang sedang terjadi di Perancis. Saat ini, kata dia, Prancis dilanda kerusuhan yang sudah berjalan 3 sampai 4 minggu. Yang bergerak turun ke jalan kurang lebih mencapai 40-50.000 orang tiap minggu. Aksi demonstrasi dipicu ketimpangan sosial dan kondisi ekonomi.
Padahal lanjut Prabowo, ketimpangan ekonomi dan sosial di Perancis jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Di Perancis 1 persen orang terkaya menguasai 20 persen ekonomi, sedangkan di Amerika 1 persen orang terkaya menguasai 35 persen ekonomi. Di Indonesia, kata dia, 1 persen orang terkaya menguasai 46 persen ekonomi.
"Jadi di Indonesia hampir setengahnya kekayaan bangsa dan negara dikuasai oleh segelintir orang saja yang jumlahnya hanya satu persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Ini kalau kita bicarakan secara ekonomi secara keseluruhan, tapi kalau kita bicara khusus tanah situasinya lebih parah yakni 1 persen orang terkaya menguasai 80 persen tanah," ujarnya.
Oleh karena itu, capres penantang petahana itu mengatakan bahwa yang diperlukan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah mengganti arah dan kebijakan, serta mengganti sistem karena bangsa Indonesia sudah kehilangan kekayaan terlalu banyak akibat kesalahan pengelolaan negara saat ini.
"Ibarat darah, darah kita sudah mengalir keluar terlalu banyak terlalu lama, maka kita harus mengambil langkah yang saya sebut adalah strategi dorongan besar yaitu kita harus swasembada energi, swasembada pangan untuk menutup celah dari tingginya ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut dan kita punya peluang itu," ucap mantan Pangkostrad ini.
Editor: Zen Teguh