Prabowo Tambah BLT Kesra Rp30 Triliun, Istana Sebut Dananya dari Efisiensi Anggaran
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menambah bantuan langsung tunai kesejahteraan rakyat (BLT Kesra) senilai Rp30 triliun. Merespons hal itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa dana itu berasal dari hasil efisiensi anggaran.
Menurut Prasetyo, pemerintah telah melakukan efisiensi sepanjang tahun anggaran berjalan. Efisiensi tersebut dilakukan dengan memangkas belanja-belanja yang dianggap tidak produktif dan mengalihkannya ke kegiatan yang lebih berdampak langsung pada masyarakat.
“Dalam berbagai kesempatan kami sudah menjelaskan bahwa yang disebut dengan efisiensi itu adalah kita mengurangi belanja-belanja yang sekiranya tidak produktif, untuk kemudian direlokasi ke kegiatan yang jauh lebih produktif,” kata dia dikutip Sabtu (18/10/2025).
Ia menilai, pemerintah berhasil menemukan ruang fiskal baru dari hasil penghematan tersebut, yang kemudian digunakan untuk memberikan BLT selama tiga bulan kepada kelompok masyarakat di desil 1 hingga desil 4, yakni kelompok penerima manfaat berdasarkan tingkat kesejahteraan.
“Ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Itu akibat kita berhasil melakukan penghematan dari anggaran yang kita miliki selama satu tahun,” ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan stimulus ekonomi terbaru di depan Kantor Pos Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat sore ini. Pengumuman stimulus ini bernilai total Rp30 triliun.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, stimulus ekonomi ini berupa bantuan langsung tunai mulai dari Oktober hingga Desember 2024. BLT itu akan diterima 35,46 juta penerima manfaat.
"Bapak Presiden minta menambahkan bantuan langsung tunai ini yang akan diberikan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2025 dan akan diterima oleh 35.046.783 keluarga penerima manfaat," kata Airlangga Hartarto di depan Kantor Pos Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat Jumat (17/10/2025).
Airlangga menjelaskan jumlah penerima manfaat BLT ini lebih tinggi daripada sebelumnya. Jumlah penerima manfaat BLT ini lebih tinggi dibanding sebelumnya, yakni menjangkau sekitar 140 juta orang.
"Kalau kita berasumsi satu KPM itu adalah ayah, ibu, dan dua orang anak. Dan ini desilnya 1 sampai 4 berdasarkan data sosial sensus ekonomi nasional," ujarnya.
Di samping itu, Airlangga menyebut tambahan BLT ini di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kementerian Sosial setiap bulan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat melalui Program Keluarga Harapan dan juga bantuan sembako. Penyaluran BLT ini juga akan dilakukan segera melalui Himbara yang untuk 18,3 juta.
"Dan ini akan langsung diberikan mulai minggu depan, dan juga yang 17,2 juta melalui PT Pos, dan ini juga siap untuk diberikan mulai hari Senin nanti," ujar dia.
Editor: Puti Aini Yasmin