Prabowo Terbang ke Singapura Senin Depan, Bahas Kerja Sama dengan PM Lawrence Wong

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:46:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan PM Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/11/2024). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat mengatakan, Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura pada Senin, 16 Juni 2025, pekan depan. Prabowo akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong.

"Pada tanggal 16 Juni, Hari Senin ya, minggu depan, Bapak Presiden Republik Indonesia direncanakan akan melakukan pertemuan leaders retreat dengan Perdana Menteri Singapura," kata pria yang akrab disapa Roy dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Bom Bunuh Diri Guncang Islamabad, Menhan Pakistan Tetapkan Status Perang

Roy menambahkan, dalam kunjungan kenegaraan ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono juga akan turut mendampingi Prabowo dalam rangka memenuhi undangan PM Lawrence Wong.

"Akan ada pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura sendiri dalam kerangka leaders retreat," tuturnya.

Prabowo Naikkan Gaji Hakim: Paling Junior Naik 280 Persen

Dia menyebut, ini merupakan kunjungan Kenegaraan Perdana yang dilakukan Prabowo ke Singapura, dalam masa jabatannya. Sehingga, ini akan menjadi leaders retreat pertama bagi kedua kepala pemerintahan tersebut.

"Pada pertemuan leaders retreat ini akan dibahas berbagai prioritas kerja sama strategis dalam konteks pemerintahan dan kabinet baru dari kedua negara," ujarnya.

Roy mengungkap isu kerja sama yang akan dibangun misalnya berkaitan dengan investasi kedua negara di berbagai bidang yang akan banyak direncanakan dan dibahas dalam pertemuan nanti. Kendati demikian, dia belum bisa menyebut kerja sama apa saja yang akan dibangun.

"Yang paling penting ditekankan adalah dengan adanya annual leaders retreat ini kita percaya bahwa hubungan bilateral kedua negara akan terus meningkat, sangat kuat, sangat erat, apalagi dengan format yang mengambil format retreat biasanya leaders akan jauh lebih open untuk juga berbagi pandangan pemikiran input baik itu terkait dengan hubungan bilateral kedua negara atau hal-hal yang terkait dengan masalah-masalah regional ataupun masalah global," katanya.