Prihatin! MES Surakarta Soroti Warung Ayam Goreng Widuran Ternyata Nonhalal
SOLO, iNews.id - Warung Makan Ayam Goreng Widuran di Kota Solo, Jawa Tengah menjadi perbincangan publik setelah menyatakan diri sebagai kuliner nonhalal. Kejadian ini memantik reaksi berbagai kalangan, salah satunya dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Daerah Surakarta.
"Kami menyampaikan keprihatinan atas keterlambatan informasi yang disampaikan pihak usaha," ujar Ketua MES Pengurus Daerah Surakarta Ibrahim Fatwa Wijaya, Senin (26/5/2025).
Dia menilai hal ini telah menimbulkan keresahan mendalam, mengingat mayoritas masyarakat Kota Solo beragama Islam dan sangat memperhatikan aspek kehalalan dalam konsumsi makanan dan minuman.
"Keterlambatan informasi telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, khususnya umat Muslim yang selama ini mungkin telah mengonsumsi produk tersebut tanpa mengetahui status kehalalannya," katanya.
Sebagai langkah tanggap, MES Kota Surakarta mengimbau masyarakat Muslim untuk lebih waspada dan bijak dalam memilih makanan dan minuman.
Ibrahim menekankan pentingnya mencari produk yang sudah memiliki label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau keterangan jujur dan jelas dari penjual terkait status produk yang ditawarkan.
Kepada para pelaku usaha, MES mendorong agar segera mengikuti proses sertifikasi halal yang telah difasilitasi oleh pemerintah, baik melalui mekanisme self declare maupun jalur reguler. Hal ini tidak hanya penting untuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral kepada konsumen Muslim.
Ibrahim juga menyampaikan apresiasi kepada pelaku usaha yang bersikap jujur dan terbuka terhadap status nonhalal produknya. Dia menyebut transparansi seperti ini perlu ditunjukkan dengan mencantumkan label nonhalal secara jelas, baik di tempat usaha, kemasan, maupun di platform digital resmi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Sebagai bentuk komitmen, MES Kota Surakarta juga membuka ruang kolaborasi dengan pelaku usaha yang ingin memahami dan menjalani proses sertifikasi halal.
"Kami percaya kejadian ini bisa menjadi momentum refleksi bersama untuk memperkuat literasi halal dan membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan di Kota Bengawan tercinta," ucapnya.
Editor: Donald Karouw