Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jokowi Apresiasi Keterbukaan Polda Metro Jaya Tunjukkan Ijazah Asli ke Roy Suryo Cs
Advertisement . Scroll to see content

Profil Laksdya TNI Yudo Margono, dari Komandan Kapal Perang Jabat KSAL

Selasa, 19 Mei 2020 - 22:01:00 WIB
Profil Laksdya TNI Yudo Margono, dari Komandan Kapal Perang Jabat KSAL
Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono memberikan keterangan pers di Grha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Foto: Puspen TNI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pucuk pimpinan TNI Angkatan Laut bakal berganti. Laksdya TNI Yudo Margono ditunjuk untuk menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Pelantikan dijadwalkan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/5/2020) besok. Pada saat bersamaan Presiden Joko Widodo akan melantik dan mengambil sumpah jabatan Marsdya TNI Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

“Benar, besok (pelantikan) pukul 09.30 WIB,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada iNews.id, Selasa (20/5/2020) malam.

Yudo Margono merupakan jenderal bintang tiga TNI AL yang saat ini menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Kogabwilhan I merupakan komando utama operasi Mabes TNI yang langsung berada di bawah komando Panglima TNI. Fungsi dan peran Kogabwilhan akan mengintegrasikan berbagai pangkalan TNI di Natuna, Morotai, hingga Biak.

Lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965, Yudo menempuh pendidikan Akademi Angkatan Laut (AAL) selepas SMA. Dia lulus pada 1988.

Rekam jejaknya selama berkarier di TNI AL termasuk gemilang. Prajurit dari kecabangan Pelaut ini tercatat sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988). Kemudian beranjak sebagai Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361.

Kariernya terus melesat dengan dipercaya sebagai komandan kapal Republik Indonesia. Dimulai sebagai komandan KRI Pandrong-801 yang merupakan kapal patroli buatan PT PAL, Yudo kemudian ditunjuk sebagai komanan KRI-877, kapal perang jenis korvet kelas parchim.

Rekam jejak itu makin mentereng karena setelah itu Yudo ditunjuk untuk menjadi komandan KRI Ahmad Yani-351, kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali. Tidak mengherankan setelah itu berbagai jabatan strategis pernah diembannya.

Dari lautan, Yudo ditunjuk untuk mengisi jabatan teritorial sebagai Komandan Lanal Tual (2004-2008), Komandan Lanal Sorong (2008-2010), Komandan Lantamal I Belawan (2015-2016), dan Kepala Staf Koarmabar (2016-2017).

Yudo selanjutnya dipercaya sebagai Pangkolinlamil (2017-2018), Pangarmabar (2018), Pangarmada I (2018-2019) dan akhirnya Pangkogabwilhan I (2019-2020) saat satuan ini dibentuk.

Sebagai Pangkogabwilhan, tugas Yudo tidak enteng. Ketika memulai dinas, Indonesia dihadapkan pada isu pelanggaran kedaulatan oleh kapal China yang merangsek ke wilayah Perairan Natuna untuk menangkap ikan. Isu ini sampai berujung pada pemanggilan resmi Duta Besar China untuk Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Tak lama setelah isu mereda, tantangan lain tak kalah berat datang. Indonesia dihadapkan pada wabah virus corona atau Covid-19. Di sinilah peran Yudo kembali muncul.

Dia ditugasi untuk mengomando operasi penanganan pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta dan RS Pulau Galang, Batam.

Untuk diketahui, Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai rumah sakit darurat pada Senin 23 Maret 2020 pukul 17.30 WIB. Rumah sakit ini memiliki daya tampung hingga 12.000 orang.

Yudo selalu menyampaikan perkembangan termutakhir tentang jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. Pada Senin (18/5/2020) lalu, misalnya, pasien yang dinyatakan positif virus corona di RS Wisma Atlet 977 orang.

Catatan tersebut bertambah 44 orang, dari yang semula pasien terkonfirmasi positif berjumlah 933 orang.

Yudo menuturkan, 44 pasien tersebut merupakan penambahan dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Wisma Atlet. Mereka dinyatakan positif, setelah menjalani swab test.

"Setelah dari IGD dinyatakan positif. Jadi biasanya yang positif itu bisa dari pasien PDP, bisa juga dari ODP setelah di swab test," katanya.

Dalam penanganan dan pengendalian pandemi ini, Yudo turut pula memastikan para ABK WNI yang baru tiba dari luar negeri. Dia mengawal mereka untuk menjalani karantina di kedua rumah sakit tersebut, termasuk di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut