Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sosok Djamari Chaniago Dilantik Jadi Menko Polkam, Eks Pangkostrad
Advertisement . Scroll to see content

Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman : Loper Koran saat SMA, Melesat Jadi Pangkostrad

Selasa, 25 Mei 2021 - 20:31:00 WIB
Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman : Loper Koran saat SMA, Melesat Jadi Pangkostrad
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dipromosikan sebagai Pangkostrad. (Foto: iNews.id/Riezky Maulana).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dipromosikan sebagai Pangkostrad. Jenderal kelahiran Bandung ini akan menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang dimutasi sebagai Kasum TNI.

Mutasi jabatan Perwira Tinggi TNI tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI mengenai Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Dalam salinan surat yang diterima iNews.id, Selasa (25/5/2021), sejumlah pejabat strategis berganti. Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto mengonfirmasi SK mutasi ini.

Posisi yang ditinggalkan Dudung nantinya akan diisi Mayjen TNI Mulyo Aji yang saat ini menjabat Aspers KSAD. Sedangkan Eko Margiyono mengisi jabatan Kasum TNI yang ditinggalkan Letjen TNI Ganip Warsito.

Nama Dudung pernah viral di media sosial. Namanya bahkan memuncaki daftar trending topic Twitter di Indonesia pada Jumat (20/11/2020) siang. Tagar #PangdamJaya riuh diperbicangkan saat itu.

Profil Dudung Abdurachman

Dudung lahir di Bandung, Jawa Barat pada 16 November 1965. Perwira tinggi TNI AD yang menyandang gelar akademik sarjana ekonomi (SE) dan magister manajemen (MM) itu mengemban amanat sebagai Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020.

Dudung merupakan lulusan Akademi Milier (Akmil) 1988 dari kecabangan infanteri. Sebelum menjabat orang nomor satu di Kodam Jaya, dia merupakan Gubernur Akmil. 

Anak dari pasangan Nasuha dan Nasyati ini menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Setelah lulus SMA pada 1985, Dudung mendaftar Akabri Darat. Dia melaksanakan pendidikan Akmil sampai 1988 dengan menyandang pangkat letnan dua (letda).

Pada 1981, ketika masuk kelas 2 SMP, cobaan menghampiri keluarganya karena sang ayah yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi, meninggal dunia. 

Dudung kecil sudah membulatkan tekad ingin menjadi tentara. Profesi itu selalu memanggilnya karena dia hidup dan tinggal di barak. Profesi itu didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya untuk membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya.

Berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu sang ibunda. Selain berjualan koran, dia juga menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung. Pekerjaan itu dilakukan Dudung sebelum berangkat sekolah.

Di usia belia, dia sadar hidup itu juga berisi kerja keras, tekad, dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, menurut dia, sebetulnya hasil jatuh bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya.

Kepedihan hidupnya di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tua, justru menjadi pendorong semangatnya sampai ke titik tertinggi.

Dalam daftar riwayat pendidikannya, Dudung menempuh pendidikan di Akmil pada 1988. Di tahun yang sama, dia juga menjalani pendidikan Sesarcabif. Dia juga pernah digembleng di Diklapa-I, Diklapa-II, Seskoad, dan Lemhannas.

Sementara perjalanan kariernya, Dudung pernah menjabat sebagai Dandim 0406/Musi Rawas, Dandim 0418/Palembang, Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010-2011), Danrindam II/Sriwijaya (2011), dan Dandenma Mabes TNI. Tak hanya itu, dia juga pernah menjabat Wagub Akmil (2015-2016), Staf Khusus Kasad (2016-2017), Waaster Kasad (2017-2018), Gubernur Akmil (2018-2020), dan Pangdam Jaya sejak 2020 hingga sekarang.

Namanya menjadi trending topic Twitter setelah secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya yang memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, setelah sebelumnya viral video sejumlah orang berbaju loreng hijau mencopot baliho tersebut.

”Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” tegas Dudung, seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.

Dengan penunjukan sebagai Pangkostrad, bintang emas di pundak Dudung akan bertambah satu. Artinya, penunjukan ini menjadi promosi jenderal bintang tiga baginya alis menjadi letnan jenderal TNI.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut