Profil Mayor Teddy Indra Wijaya, Perwira TNI yang Duduk di Barisan Prabowo saat Debat Capres
JAKARTA, iNews.id - Nama Mayor Inf Teddy Indra Wijaya ramai diperbincangkan di media sosial usai terlihat duduk di barisan pendukung Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto pada debat capres 2024, Selasa (12/12/2023) lalu. Dia merupakan ajudan Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan).
Teddy merupakan salah satu perwira TNI AD yang berhasil meraih kualifikasi pasukan elite Angkatan Darat AS (US Army). Dia pun berhak menyematkan Tab Ranger di lengan kirinya.
Berikut profil Mayor Inf Teddy Indra Wijaya sebagaimana iNews.id rangkum, Senin (18/12/2023).
Mayor Inf Teddy Indra Wijaya merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 2011. Selain itu, dia juga menyandang status sebagai lulusan terbaik US Army Infantry School di Fort Benning, AS, pada November 2019.
Berdasarkan laman TNI, Teddy disebut menyabet tiga penghargaan sekaligus.
Teddy juga berhasil menyelesaikan pendidikan Ranger di AS. Teddy dan rekan-rekannya dinyatakan lulus sebagai prajurit Ranger terpilih dan terlatih setelah Komandan Brigade Batalyon Latihan Ranger Kolonel Michael Scarpula menutup pendidikan tersebut.
Sebelum menjadi ajudan Menhan, Teddy pernah terpilih menjadi asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia juga pernah menjadi anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Menurutnya, Paspampres lebih fokus pada pengamanan, sementara ajudan bertugas mengawal kegiatan sehari-hari presiden agar berjalan lancar.
Teddy mempersunting pujaan hatinya, Wita Nidia Hanifah, di Jakarta pada 2018 lalu. Presiden Jokowi turut hadir pada prosesi siraman keduanya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu bahkan sempat menyiramkan air bunga kepada Teddy.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono menegaskan kehadiran Mayor Teddy pada debat tersebut tidak mewakili TNI. Kehadiran Teddy, kata Julius, sebagai ajudan yang mendampingi Prabowo selaku Menhan.
"Dia (Teddy) hanya ajudan yang mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi (ajudan melekat ikut kegiatan Menhan)," kata Julius kepada wartawan, Senin (18/12/2023).
Julius menjelaskan, Teddy melekat di setiap kegiatan Prabowo. Berbeda jika dia merupakan prajurit biasa dan bukan ajudan, lalu dengan sadar mendukung salah satu pasangan calon, kemudian ikut berkampanye.
"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye," katanya.
"Dan akan salah jika yang gunakan seragam militer saat itu. Seperti saya tulis di atas, kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," ucapnya.
Editor: Rizky Agustian