Profil Sri Sultan Hamengkubuwono X: Raja Jogja Visioner yang Padukan Tradisi dan Modernitas
Sri Sultan Hamengkubuwono X mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus dari Fakultas Hukum, jurusan Ketatanegaraan pada tahun 1983. Semasa kuliah, dia dikenal sebagai sosok yang aktif dan berwawasan luas.
Keterlibatannya dalam dunia pendidikan tak berhenti di situ. Dia juga sempat memimpin organisasi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA).
Tak hanya menjadi Sultan, Hamengkubuwono X juga menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak 3 Oktober 1998. Peran ganda ini membuatnya menjadi sosok unik dalam tata pemerintahan Indonesia.
Kombinasi antara kekuasaan tradisional dan peran administratif modern menjadikan Sri Sultan HB X sebagai figur pemimpin yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Salah satu pernyataan terkenal dari Sri Sultan yakni "Bahwa menjadi Jogja, adalah menjadi Indonesia." Ungkapan ini mencerminkan pandangan tentang pentingnya nilai-nilai kultural Yogyakarta dalam memperkuat identitas kebangsaan Indonesia.
Atas dedikasinya terhadap seni dan budaya, khususnya seni pertunjukan tradisional dan kontemporer, Sri Sultan HB X menerima gelar doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 27 Desember 2011. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kiprahnya dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan lokal.