Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Ancang-Ancang, Truk ODOL Bakal Didenda Rp24 Juta
Advertisement . Scroll to see content

Protes RUU ODOL, Ribuan Sopir Truk Blokade Gerbang Tol Soroja Bandung

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:45:00 WIB
Protes RUU ODOL, Ribuan Sopir Truk Blokade Gerbang Tol Soroja Bandung
Ribuan sopir truk melakukan aksi demo dengan menutup pintu gerbang Tol Soroja, bandung, Kamis (19/6/2025). Mereka menolak RUU ODOL. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Ribuan sopir truk dari berbagai wilayah melakukan aksi demonstrasi dengan menutup pintu keluar Gerbang Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), Kabupaten Bandung, Kamis (19/6/2025). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap Rancangan Undang-Undang tentang kendaraan Over Dimension Over Loading ( RUU ODOL) karena dinilai merugikan mereka.

Aksi yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB ini menyebabkan kemacetan parah di sekitar kawasan Soreang.

Pantauan di lapangan menunjukkan ratusan kendaraan angkutan barang, mulai dari truk engkel hingga mobil bak terbuka, diparkirkan sengaja di badan jalan, tepat di pintu keluar tol.

Akibatnya, arus lalu lintas menuju pusat Kota Soreang lumpuh total selama lebih dari satu jam.

Truk-truk peserta aksi tampak dihiasi berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar pemerintah mempertimbangkan kembali RUU ODOL yang dinilai memberatkan sopir angkutan barang.

Koordinator Aksi Demonstrasi Sopir Truk Bandung Selatan, Cecep Beetle, menyebut bahwa aksi ini dilakukan secara serentak di wilayah Bandung Raya, termasuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

“Ini bisa dikatakan spontanitas karena solidaritas. Kami tidak bisa diam ketika masa depan kami dipertaruhkan,” ujar Cecep saat ditemui di lokasi aksi.

Cecep menjelaskan, inti dari aksi tersebut adalah penolakan terhadap RUU ODOL yang mengatur larangan terhadap kendaraan dengan dimensi dan muatan berlebih.

Menurutnya, aturan tersebut berdampak langsung pada para sopir, meskipun menguntungkan pemilik kendaraan.

“Over dimensi itu kan maksudnya penambahan casis. Dengan kebijakan ini, kami menolak karena imbasnya ke masyarakat juga. Selaku pemilik kendaraan, mungkin diuntungkan karena biaya pemeliharaan jadi lebih murah. Tapi bagi kami driver, ini berat,” ungkapnya.

Aksi para sopir pun akhirnya mereda setelah ada kesepakatan awal dengan pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung.

Baru Sosialisasi

Menurut Cecep, pemerintah menyatakan bahwa penegakan aturan ODOL di wilayah Bandung Selatan saat ini masih sebatas sosialisasi.

“Alhamdulillah tadi saya sudah ada kesepakatan, bahwa di Bandung Selatan belum ada tindakan tegas. Hanya sosialisasi saja. Terlepas dari itu, dari pihak instansi pemerintahan katanya mau dinaikkan ke tingkat provinsi,” kata Cecep.

Dia menuturkan, perwakilan dari Dinas Perhubungan dan kepolisian mengimbau massa aksi untuk membubarkan diri dan menjamin proses komunikasi akan terus berlanjut.

“Silakan bubar, katanya dari Dishub dan kepolisian akan bantu. Tapi kalau tidak ada tindakan nyata dari pihak terkait, ya kami driver akan ada tindak lanjut,” katanya.

Selama aksi berlangsung, aparat gabungan dari TNI dan Polri tampak berjaga di area pintu keluar tol untuk mengurai kemacetan dan menjaga ketertiban. Aksi berlangsung secara damai tanpa insiden kekerasan.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut