Puan Ajak Parlemen ASEAN Ciptakan Lingkungan agar Perempuan Didengar dan Diberdayakan
Puan menambahkan, WAIPA juga perlu mengenali dan memperkuat potensi kepemimpinan perempuan dalam kegiatan sosial-ekonomi dan politik serta dalam mencapai Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan agenda global.
“Ketika suara perempuan dimasukkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, mereka dapat memberikan masukan tentang risiko berbasis gender, dan perspektif yang lebih luas,” terang Puan.
Peraih dua gelar Doktor Honoris Causa itu mengatakan, partisipasi dan kepemimpinan perempuan di parlemen dapat mendorong terciptanya kerangka kerja legislatif yang lebih komprehensif. Puan pun mengajak semua stakeholder di ASEAN mendorong kebijakan peningkatan partisipasi perempuan di parlemen.
“Bukti menunjukkan bahwa masyarakat dengan representasi dan kepemimpinan politik perempuan yang lebih besar cenderung menunjukkan tata kelola yang lebih baik, fokus yang lebih besar pada isu-isu sosial, dan hasil kebijakan yang lebih baik yang menangani ketidaksetaraan berbasis gender,” urainya.
Puan mengingatkan, peran perempuan sangat penting untuk menemukan perdamaian abadi dan solusi pembangunan. Untuk itu, ia meminta komunitas internasional meningkatkan keterlibatan perempuan di semua tahapan.
“Mulai dari partisipasi dalam pencegahan, perlindungan, penyelesaian, dan pemulihan. Perempuan juga dapat memainkan peran penting dalam pembangunan perdamaian, pemeliharaan perdamaian, atau respons konflik dan krisis,” sebut Puan.