Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Shut Down Pemerintah Berakhir Setelah 43 Hari, Ini Janji Trump kepada Warga AS
Advertisement . Scroll to see content

Rachland: Usulan Pembubaran Koalisi Demi Redam Polarisasi Antarpendukung

Senin, 10 Juni 2019 - 13:39:00 WIB
Rachland: Usulan Pembubaran Koalisi Demi Redam Polarisasi Antarpendukung
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Rachland Nasidik. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Rachland Nasidik meluruskan pernyataannya soal gagasannya membubarkan koalisi Pilpres 2019. Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, alasan Rachland menyarankan pembubaran koalisi adalah untuk meredakan tensi politik di akar rumput.

Rachland menuturkan, apa yang disampaikan itu adalah proposal politik yang tidak didasari motif politik atau disebut nonpolitically motivated political proposal.

"(Gagasan pembubaran koalisi) sepenuhnya dituntun oleh keprihatinan terhadap akibat buruk dari Pilpres 2019 berupa polarisasi yang dalam dan tajam di akar rumput antara pendukung Pak Jokowi melawan pendukung Pak Prabowo. Polarisasi ini sewaktu-waktu bisa meledak menjadi konflik sosial," tutur Rachland dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/6/2019).

Dia menyadari proposal atau gagasan yang dilontarkan dirinya akan terdengar bising di telinga masyarakat. Bahkan, akan dipandang sebagai indescent proposal apabila ditafsir dari sudut kepentingan kekuasaan politik semata-mata.

Rachland menyebutkan, dari gagasannya tersebut, dia melihat Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin yang paling keberatan.

Dia menjelaskan, kubu Jokowi membayangkan calon presiden petahana itu sudah pasti menjadi presiden lagi dan telah embayangkan akan mendapat jatah kursi kabinet. Dengan adanya proposal yang digagasnya maka akan mengurangi kepastian yang dibayangkan kubu Jokowi.

"Meski pandangan itu wajar, saya kira kawan-kawan di Kubu 01 perlu lebih percaya diri. Kenangan Pak Jokowi pada partai mana dan siapa di dalamnya yang paling setia, atau berguna bagi direksi politik beliau, tak akan pupus hanya karena koalisi bubar," ujar Rachland.

Dia menyebutkan, Jokowi sebagai calon presiden pasti memiliki pandangan dan penilaian tersendiri tentang siapa-siapa saja dari koalisi yang pantas dipilih di dalam kabinet nanti atas kuasa prerogatifnya di dalam sistem Presidensial.

"Di samping itu, Pak Jokowi tentu juga memiliki kebutuhan politik objektif berupa besaran dukungan partai di DPR agar pemerintahannya stabil. Jadi, jangan terlalu khawatir, beliau pasti tak akan meninggalkan partai koalisi 01," katanya.

Rachland mengatakan, proposal pembubaran koalisi yang dicetuskannya adalah caranya untuk menggedor nurani para elite di dua koalisi. Mengingaat, sampai hari ini menurut dia, kedua kubu tak terdengar punya gagasan untuk mencegah benturan sosial yang dicemaskannya.

"Proposal saya boleh dibuang, dituding punya ambisi atau kepentingan, atau dianggap angin lalu. Tapi para pimpinan koalisi perlu segera datang dengan gagasan yang lebih baik untuk mengembalikan kedamaian dan menghentikan permusuhan di dalam masyarakat," tuturnya.

Rachland menyebut, sebagai pemimpin koalisi, seharusnya memikirkan keselamatan bangsa dari ancaman potensi konflik di masyarakat. "Mustahil mereka tidak tahu atau tidak merasa bahwa ada polarisasi yang runcing di akar rumput yang menyimpan potensi benturan," ujar Rachland.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut