Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hamas Setuju Serahkan Pemerintahan Gaza ke Kelompok Teknokrat
Advertisement . Scroll to see content

Ratusan Mahasiswa Al-Azhar Ikuti Diklat Terpadu Dasar GP Ansor di Mesir

Minggu, 21 Juli 2019 - 13:39:00 WIB
Ratusan Mahasiswa Al-Azhar Ikuti Diklat Terpadu Dasar GP Ansor di Mesir
Pengurus Pusat GP Ansor bersama peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) di Mesir. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id - Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor membaiat 258 peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) menjadi anggota Pimpinan Cabang GP Ansor Mesir. Dalam acara yang digelar selama dua hari itu, yakni mulai Rabu-Kamis (17-18/7/19), juga dilantik kepengurusan PC GP Ansor Mesir periode 2019-2021 dengan ketua Ali al-Ghiffari dan Muhammad Syahrian Najah sebagai sekretaris.

Kegiatan yang diinisiasi Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir itu digelar di Aula Markaz Lughah Syekh Zaid, Universitas al-Azhar Kairo, Mesir. Selama dua hari penuh, dari pagi hingga malam, ratusan peserta secara tertib dan serius mengikuti materi DTD, ratusan peserta warga NU yang ada di Mesir.

Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan bahagia sekaligus terkejut bahwa kegiatan DTD diikuti antusias ratusan peserta mahasiswa Universitas al-Azhar Kairo. “Bangga dan terkejut sekali kegiatan kaderisasi GP Ansor dan Banser ini diikuti ratusan peserta. Ini tantangan tersendiri melakukan kaderisasi di luar negeri, terutama mahasiswa di Mesir,” ungkap Gus Yaqut, sapaan akrabnya, saat memberikan pengarahan dan materi di hari pertama.

Menurut dia, GP Ansor Mesir memiliki tugas berat. Para pengurus dan anggota dituntut untuk menjaga, mengamalkan, serta mempromosikan ajaran ahlusunnah wal jamaah annahdliyyah, tak hanya kepada jamaah NU, namun juga mahasiswa lain dan masyarakat Mesir tentang Islam yang ramah dan toleran terhadap sesama.

“Agar tidak ada anggapan Islam itu mengerikan, suka teror, dan lain-lain. Tugas menjaga wajah Islam yang ramah adalah kewajiban seluruh anggota Ansor dan Banser, termasuk di Mesir. Masyarakat Mesir akan melihat wajah Islam dan Indonesia dari sahabat-sahabat Ansor dan Banser. Tugas berat, tetapi saya yakin sahabat-sahabat mampu,” ungkapnya.

Gus Yaqut mengatakan, kader Ansor dan Banser harus fleksibel, tidak boleh membatasi pergaulan, harus bisa menerima perbedaan. Kader Ansor juga tidak boleh membatasi pergaulan karena latar belakang perbedaan agama, ras, budaya, dan lain-lain. NU, kata dia, didirikan untuk Indonesia, mengayomi semua warga.

Karenanya, tidak ada alasan bagi kader NU, termasuk Ansor dan Banser untuk tidak mencintai negeri Indonesia. Dan, tidak ada alasan untuk tidak mempertahankan negeri ini dari segala ancaman dan rongrongan terhadap NKRI.

Gus Yaqut mengingatkan kepada para mahasiswa, nantinya saat kembali pulang ke Indonesia kelak, tetap mencintai Indonesia, menjaga Indonesia dari setiap rongrongan, menjaga para kiai, menjaga ajaran ahlusunnah wal jamaah annahdliyyah.

Gus Yaqut memberi apresiasi tinggi atas atas semua aktivitas yang telah dilakukan dalam merawat dan mengembangkan NU, Ansor dan Banser di Mesir. GP Ansor Mesir ini merupakan cabang GP Ansor kelima di luar negeri setelah Arab Saudi, Korea Selatan, Malaysia, dan Taiwan. Menyusul kemudian yang akan segera berdiri adalah Jepang, Hong Kong, dan Eropa.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut