Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Demo Ratusan Sopir Truk di Subang Ricuh, Massa Dobrak Pagar Kantor Bupati
Advertisement . Scroll to see content

Ratusan Sopir Truk Mogok Kerja di JJLS Kulon Progo, Tolak Aturan Zero ODOL

Jumat, 20 Juni 2025 - 19:36:00 WIB
Ratusan Sopir Truk Mogok Kerja di JJLS Kulon Progo, Tolak Aturan Zero ODOL
Ratusan sopir truk menggelar aksi mogok kerja di JJLS, tepatnya di rest area Pertigaan Congot, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Jumat (20/6/2025). (Foto: Budi Utomo).
Advertisement . Scroll to see content

KULON PROGO, iNews.id – Ratusan sopir truk menggelar aksi mogok kerja di Jalan Daendels atau Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), tepatnya di rest area Pertigaan Congot, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Jumat (20/6/2025). Aksi damai ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Zero Over Dimension Overload (ODOL) yang dianggap memberatkan dan merugikan para sopir truk.

Para sopir memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalur JJLS hingga ke pinggir jalan, membuat aktivitas di kawasan tersebut terganggu. 

Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk protes bernada sindiran bertuliskan, Sopir Sak Indonesia Dipenjara, Rutan Ora Amot dan Para Ladusing Dihub Wanine Mung Karo Sopir, sebagai bentuk keresahan terhadap kebijakan yang mereka nilai tidak berpihak pada pekerja lapangan.

Aksi berlangsung tanpa orasi. Para sopir memilih duduk-duduk di rumah-rumah warga sekitar jalan sebagai bentuk mogok kerja. 

Ketua Paguyuban Driver Kulon Progo, Sarjono menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan sebagai wujud penolakan terhadap UU ODOL yang selama ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan sopir ekspedisi. 

"Kami terpaksa menambah muatan demi menutup biaya operasional. Tapi ketika ada batasan ketat, risikonya kami malah bisa dipenjara. Kami hanya berharap ada kebijakan yang lebih adil dan memberi ruang toleransi,” ujar Sarjono.

Koordinator aksi, Riyanto mengatakan, pelaksanaan aturan ODOL di lapangan masih banyak kejanggalan. “Dimensi kendaraan dengan penutup barang saja dianggap over dimensi di luar daerah. Padahal itu pengaman. Idealnya aturan baru ini bagus jika ongkos sesuai standar. Tapi kalau tidak realistis, yang ada malah harga barang naik dan kami yang disalahkan,” katanya. 

Dia berharap para wakil rakyat bisa lebih memperjuangkan nasib sopir truk di tengah tekanan regulasi yang semakin ketat. Aksi ini disebut sebagai bentuk solidaritas nasional sopir truk yang menilai bahwa penerapan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) kerap tebang pilih. 

Riyanto mengeluhkan bahwa sopir pembawa cabai bisa kena tilang karena truknya melebihi dimensi, meskipun muatan tidak melebihi batas. Sementara truk tambang dengan tonase besar dibiarkan melintas tanpa hambatan.

Para sopir menyatakan akan terus mogok hingga Sabtu (21/6), dan menghentikan semua aktivitas angkutan yang masih beroperasi, sebagai bentuk desakan agar aturan Zero ODOL dicabut.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut