Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Tak Ingin Ondel-Ondel Jadi Alat untuk Ngamen, bakal Siapkan Aturan
Advertisement . Scroll to see content

Rawat Kerukunan, Anak-anak Kampung Sawah Bekasi Dibiasakan Tegur Sapa Tanpa Pandang Agama

Jumat, 02 Desember 2022 - 09:51:00 WIB
Rawat Kerukunan, Anak-anak Kampung Sawah Bekasi Dibiasakan Tegur Sapa Tanpa Pandang Agama
Ketua Yayasan Pendidikan Fisabilillah sekaligus tokoh muslim di Kampung Sawah, KH Rahmaddin Afif menilai tradisi budaya Betawi seperti Sedekah Bumi jadi ajang memperkuat relasi lintas agama. (Foto: MPI/Abdul Malik M)
Advertisement . Scroll to see content

Melestarikan identitas Kampung Sawah juga menjadi strategi yang dilakukan Gereja St Servatius. Para pelayan umat mengenakan pakaian khas Betawi saat Misa. Bagi pria mengenakan baju koko, selempang sarung, dan peci nasional. Sementara yang perempuan memakai kebaya encim.

Selain pakaian, unsur Betawi juga digunakan dalam ibadah. Minggu pertama setiap bulan, Misa di Gereja St Servatius menggunakan bahasa Betawi Kampung Sawah.

"Ini adalah suatu contoh simbol dari sisi kami, Katolik, yang menganggap dan melihat bahwa kearifan lokal itu kita harus jaga betul," kata Hari Wibowo yang saat itu juga mengenakan baju koko, selempang sarung, dan peci nasional.

Kegiatan budaya yang menjadi wadah masyarakat Kampung Sawah untuk berkumpul adalah Sedekah Bumi yang digelar Gereja St Servatius setiap 13 Mei. Acara ini merupakan tradisi masyarakat Kampung Sawah zaman dahulu sebagai rasa syukur atas hasil panen yang didapat.

Dalam acara Sedekah Bumi tak hanya berisi ritual keagamaan tapi juga gelar budaya, dari mulai demo mengaduk dodol, pertunjukan kesenian Betawi, dialog budaya, hingga makan bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh lintas agama serta masyarakat umum.

"Malam harinya biasanya kita ada yang ngelenong, kegiatan kesenian gitu ya, kemudian acara ngeriung, kita ngobrol bareng, diskusi bareng dengan tokoh-tokoh masyarakat beda agama. Nah itu kita angkat sebagai kekhasan yang kita lakukan saat ini," kata Hari Wibowo.

Wakil Dewan Paroki Harian Gereja St Servatius Kampung Sawah, Hari Wibowo. Gereja St Servatius turut menjaga kearifan lokal, antara lain dengan menggunakan bahasa Betawi dalam Misa. (Foto: MPI/Abdul Malik M)
Wakil Dewan Paroki Harian Gereja St Servatius Kampung Sawah, Hari Wibowo. Gereja St Servatius turut menjaga kearifan lokal, antara lain dengan menggunakan bahasa Betawi dalam Misa. (Foto: MPI/Abdul Malik M)

Seni dan budaya Betawi menjadi perekat hubungan masyarakat Kampung Sawah juga diakui Imam Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi KH Rahmaddin Afif. Kegiatan budaya seperti Sedekah Bumi menjadi ajang silaturahmi tokoh lintas agama dan masyarakat Kampung Sawah. Tidak hanya umat Katolik tapi umat lain juga ikut hadir karena banyak menampilkan budaya Betawi.

"Kita komitmen di sini, budaya yang tidak sesuai dengan Kampung Sawah, kita kesampingkan. Jadi kita tinggal di Kampung Sawah, ya budaya Kampung Sawah (yang ditampilkan), budaya Betawi pinggiran," kata Abah, sapaan akrab Kiai Rahmaddin Afif.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut