Rayakan Hari Anak Nasional 2025, Kementerian UMKM Gelar Lomba Desain Fesyen Bertema Cerita Rakyat
JAKARTA, iNews.id – DWP Kementerian UMKM menggelar Lomba Rancangan Fesyen/Mode dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, dengan tema "Folklore/Cerita Rakyat Indonesia". Lomba ini khusus diperuntukkan bagi siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Kompetisi ini menjadi wadah bagi pelajar untuk menyalurkan kreativitas dan ketertarikan mereka terhadap dunia fesyen atau mode, sekaligus mengenalkan kembali kekayaan cerita rakyat nusantara melalui desain busana.
Bagi pelajar yang tertarik, pendaftaran dan pengunggahan hasil rancangan mode dibuka mulai tanggal 11 hingga 20 Juli 2025. Para peserta tidak dikenakan biaya apa pun alias gratis.
Untuk mendaftar, peserta cukup mengakses tautan resmi di bit.ly/DaftarLombaDesign-HariAnak2025
1. Rancangan harus digambar secara manual di atas kertas. Teknik pewarnaan bebas, bisa menggunakan pensil warna, spidol, cat akrilik, atau media campuran.
2. Hasil gambar diunggah dalam format PDF melalui link pendaftaran yang tersedia.
3. Wajib menulis esai singkat maksimal 250 kata yang menjelaskan konsep rancangan mode.
4. Setiap peserta mengunggah 1 file karya terbaik dengan ukuran maksimal 10 MB.
5. Pemenang akan diumumkan dalam acara puncak Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025.
- Pendaftaran dan Unggah Karya: 11–20 Juli 2025
- Proses Penjurian: 21–22 Juli 2025
Ketika mendaftar, para peserta harus mengisi data berikut:
- Nama Lengkap
- Nomor WhatsApp aktif
- Asal Sekolah
- Kelas
- Deskripsi singkat karya
- Upload file karya terbaik
- Terakhir, jangan lupa klik Submit
Para pemenang yang terpilih akan mendapatkan hadiah eksklusif berupa Free Course Figurine Illustration di Mettier Academy untuk juara 1, 2, dan 3, serta berbagai hadiah menarik lainnya.
Kegiatan ini bukan hanya ajang lomba semata, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mendorong generasi muda agar lebih mencintai budaya bangsa dan mengekspresikannya melalui dunia fesyen.
Editor: Maria Christina