Real Count KPU 49%: Jokowi-Ma'ruf 56,19% dan Prabowo-Sandi 43,81%
JAKARTA, iNews.id - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) masih unggul dari pesaingnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi). Selisih pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dengan 02 sekitar 13 persen.
Merujuk situs pemilu2019.kpu.go.id, Senin (29/4/2019), hingga pukul 07.45 WIB, Jokowi-Ma'ruf meraih 42.810.726 suara (56,19 persen), sedangkan Prabowo-Sandiaga meraup 33.390.080 suara (43,81 persen). Raihan dua paslon itu berdasarkan 405.611 dari 813.350 tempat pemungutan suara (TPS) atau mencapai 49.86918 persen.
Pada Pemilu 2019, yang digelar bersamaan pemilihan presiden dan legislatif ini, total TPS seluruh Indonesia sebanyak 813.350. Data yang masuk di Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) atau kerap disebut 'real count' KPU sudah mencapai 49 persen.
Sementara perolehan suara per provinsi hanya Bengkulu yang sudah mencapai 100 persen. Sedangkan provinsi lainnya, beragam.
Meski begitu ada beberapa daerah yang hampir tuntas, seperti Kepulauan Bangka Belitung yang mencapai 90,7 persen. Selain itu ada Sulawesi Tenggara yang mencapai 96,2 persen dan Gorontalo yang sudah 93,6 persen.
Untuk Papua masih minim. Di Papua misalnya, baru 2,7 persen, sementara Papua Barat sekitar 10 persen.
Dalam situsnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuliskan, data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara merupakan data berdasarkan angka yang tercantum dalam salinan formulir C1 sebagai hasil penghitungan suara di TPS.
Jika ada perbedaan antara angka yang tertulis dengan angka yang tercantum dalam salinan Formulir C1, dapat dilakukan perbaikan pada rapat pleno terbuka rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Selain itu, jika ada perbedaan data antara entri di Situng dan Salinan Formulir C1, akan dilakukan koreksi sesuai data yang tertulis di Salinan Formulir C1.
Data yang ditampilkan di Situng bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara. Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam rapat pleno terbuka.
Editor: Djibril Muhammad