Refleksi Hari Buruh: Kesimbangan antara Produktivitas dan Kesejahteraan
Pekerja yang sehat secara fisik dan mental, yang dihargai kontribusinya, akan memiliki semangat dan motivasi lebih besar dalam meningkatkan performa kerja. Karena itu, buruh harus mendapat perlindungan dan kepastian akan hak dasarnya.
Masih banyak pekerja yang belum menikmati hak-haknya secara penuh: upah layak, perlindungan hukum, dan kepastian kerja. Negara dan perusahaan harus menjadikan perlindungan buruh sebagai fondasi keberlanjutan ekonomi. Perlindungan bukan beban, tetapi investasi jangka panjang yang menciptakan stabilitas dan loyalitas di tempat kerja.
Negara sudah memulai membangun sistem asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan, yang sudah berjalan cukup baik pada tingkat nasional, meskipun masih ada kelemahan. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, baik karena krisis ekonomi maupun disrupsi teknologi, keberadaan sistem jaminan sosial yang inklusif menjadi sangat penting. Ini bukan hanya soal perlindungan, tetapi juga soal keadilan dan solidaritas sosial.
Pada tingkat perusahaan, perlu dibangun lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Tempat kerja yang bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan tekanan psikologis merupakan syarat mutlak untuk mendukung produktivitas. Ruang kerja yang sehat secara fisik dan mental akan mendorong lahirnya inovasi, loyalitas, dan kerja sama tim yang kuat.
Budaya kerja yang menghargai keberagaman, inklusif, dan berlandaskan nilai kemanusiaan adalah kunci menciptakan suasana kerja yang positif.
Tidak ada pembangunan ekonomi yang sukses tanpa buruh yang sejahtera, produktif dan inovatif. Karena itu, kesejahteraan buruh dan menjadikan produktif merupakan landasan pembangunan ekonomi. Jika buruh sejahtera, maka hampir seluruh rakyat sejahtera.
Selamat Hari Buruh!
Editor: Anton Suhartono