Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngeri! Kecelakaan Beruntun di Purworejo, Truk Solar Tabrak 2 Mobil dan Kios
Advertisement . Scroll to see content

Rekam Jejak Hasan Nasbi, Komentari Teror Kepala Babi ke Tempo Dimasak Saja

Selasa, 29 April 2025 - 14:02:00 WIB
Rekam Jejak Hasan Nasbi, Komentari Teror Kepala Babi ke Tempo Dimasak Saja
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi. (Foto: Binti Mufarida)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hasan Nasbi menyatakan mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Keputusan itu disampaikan usai dirinya disorot kala mengomentari teror kepala babi ke Tempo.

Saat itu, Hasan merespons kepala babi yang dikirim kepada Tempo sebaiknya dimasak. Pernyataan itu disampaikan saat dimintai tanggapan oleh awak media terkait upaya teror itu.

"Udah dimasak saja, kalau kepala babi dimasak saja," ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025) lalu.

Komentar itu pun menuai reaksi publik. Hasan kemudian mengklarifikasi pernyataannya dengan menjelaskan arti dimasak saja.

"Justru, ya, respons yang benar itu menurut saya adalah respons seperti yang disampaikan oleh si Francisca (jurnalis Tempo) Francisca Christy Rosana) itu di cuitan X-nya dia. Justru, respons yang benar itu adalah respons seperti si Francisca itu dengan mengecilkan si peneror," kata Hasan kepada awak media, Sabtu (22/3/2025).

Dia mengaku hanya menyempurnakan respons Cica atas teror kepala babi tersebut yang diunggah melalui X. Menurut dia, respons Cica tersebut justru menunjukkan aksi teror tidak berhasil.

"Saya itu kemarin hanya menyempurnakan responsnya Si cica itu aja. Ya kalau sudah dikecilkan kayak gitu kan sekalian aja dikecilkan si penerornya dengan cara dimasak kan? Dan Si Cica itu makan babi kan? Jadi bukan pelecehan itu," kata dia.

Hasan menegaskan pemerintah menjunjung tinggi kebebasan pers. Apalagi, kebebasan pers dilindungi oleh undang-undang. 

Dia memastikan tidak ada upaya menghalangi kerja jurnalistik yang dilakukan pemerintah. Awak pers tetap diperkenankan bekerja dengan profesional.

"Jadi kalau bagi pemerintah itu sudah bukti nyata. Jadi bukan teori lagi gitu lho. Jadi tuduhan-tuduhan semacam itu enggak masuk akal.Tuduhan mengekang kebebasan pers itu enggak masuk akal. Buktinya semua orang boleh ngomong kok," kata dia.

Respons Prabowo

Presiden Prabowo Subianto merespons pernyatan Hasan. Menurut dia, pernyataan itu teledor dan keliru.

"Ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru," kata Prabowo saat bertemu enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025) lalu, dikutip dari channel YouTube Narasi TV.

Dia menyatakan, kesalahan komunikasi anak buahnya terjadi karena baru menjabat di pemerintahan. Banyak dari mereka belum menyesuaikan diri dengan komunikasi publik dengan cepat.

"Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei, atau akademis, muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan, menurut saya," tutur Prabowo.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut