Respons Ucapan Ahmad Ali, Sudirman Said: Simpati Publik Terus Menguat, Komunikasi Politik Malah Harus Diperluas
JAKARTA, iNews.id - Co Captain AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin), Sudirman Said merespons ucapan Ahmad Ali yang mengatakan tolol apabila kubu Anies-Muhaimin membangun komunikasi dengan kubu Ganjar-Mahfud.
Menurut Sudirman Said, membangun komunikasi dengan kompetitor merupakan salah satu kejelian dalam berpolitik dan siapapun mereka yang melarang terjalinnya komunikasi adalah sikap yang salah.
“Berkomunikasi dengan semua rekan kompetisi itu suatu wujud kematangan dan kecerdasan berpolitik. Sama sekali salah kalau Ali menyebutnya sebagai ketololan dan saya ingin katakan yang melarang komunikasi dengan para pihak yang sedang berkompetisi adalah orang tolol. Gak paham strategi”, ujarnya kepada awal media, Rabu (27/12/2023).
Sudirman mengatakan, sikap yang ditunjukan Wakil Ketua Umum Partai NasDem tersebut justru dapat merugikan pihak-pihak yang sedang berkompetisi.
Bagi Sudirman, secara strategi pemenangan sikap tersebut sangat destruktif dan dapat memecah belah kekompakan yang telah terbangun.
Mantan Menteri ESDM ini mengaku heran mengapa Ahmad Ali kerap melontarkan pernyataan provokatif. Terlebih, menurutnya, Ahmad Ali kerap memancing gesekan di internal kubu AMIN.
“Saya tidak paham kenapa Saudara Ali yang menjabat sebagai Pelatih Kepala Tim Nas AMIN ucapan-ucapannnya provokatif dan memancing keresahan bahkan diantara relawan dan pendukung AMIN. Pun di antara partai-partai pengusung”, tuturnya.
Padahal, menurut Sudirman, tokoh-tokoh NasDem merupakan sosok yang matang dan dewasa secara politik dan sangat menggambarkan sikap negarawan.
“Saya mengenal dengan baik semua tokoh penting Partai Nasdem, termasuk Pak Surya Paloh. Mereka orang-orang yang punya perspektif luas dalam mengelola kompetisi politik. pilihan katanya rata-rata menampilkan kematangan, kedewasaan dan kesantunan berpolitik. Menunjukkan kelasnya sebagai negarawaran," kata Sudirman.
Selain itu Sudirman pun mencurigai Ahmad Ali sedang bermain peran, dan menganggap bahwa sikap tersebut sama sekali tidak mewakili sikap Partai NasDem sebagai salah satu pengusung Anies Baswedan.